TIDAK ada satupun menduga jika Dzhokhar Tsarnaev, adalah salah satu dari dua pelaku bom boston. Sosok remaja 19 tahun ini dikenal sebagai pribadi yang
cerdas, baik hati, periang dan perhatian.
Begitu fotonya beredar luas sebagai salah satu pelaku bom yang menewaskan 3 orang dan melukai 176 orang lainnya, para tetangga, kawan sekampus dan mereka yang pernah mengenal imigran asal Rusia ini pun langsung shock.
"Kami bergaul, kita berpesta. Kami adalah teman sekolah yang baik," ujar Eric Mercado, sahabat Dzhokar Tsarnaev di Boston Cambridge Rindge & Latin School
pada CNN, Sabtu (20/4). Dzhokar Tsarnaev lulus pada tahun 2011, sedangkan Mercado satu tahun sebelumnya.
Mercado mengungkapkan, Dzhokar Tsarnaev pernah bekerja di Harvard University sebagai lifeguard."Dia cerdas. Dengan kenyataan ini, kami benar-benar shock.
Tidak ada tanda-tanda apapun pelaku adalah berbahaya. Semua ini tidak bisa dimengerti," katanya.
Mercado mengatakan ia tinggal beberapa blok dari rumah tersangka. Namun selama itu pula, dia tidak mengetahui jika Dzhokar Tsarnaev memiliki seorang kakak.
Saat ini Dzhokar Tsarnaev masih terdaftar sebagai mahasiswa di University of Massachusetts Dartmouth. Kampus yang berjarak 65 Km sebelah selatan Cambridge
ini telah dikosongkan, menyusul dugaan adanya bom yang diletakan Dzhokar Tsarnaev.
Larry Aaronson, tetangga Dzhokar Tsarnaev yang juga guru SMA Tsarnaev, juga mengaku terkejut ketika melihat foto mantan muridnya di balik aksi keji bom panci.
"Dia begitu bersyukur bisa berada di sini (AS). Dia penyayang, dia peduli dan selalu riang," kata Aaronson.
Tamerlan Tsarnaev juga diketahui pernah belajar di Bunker Hill Community College dan ingin menjadi insinyur. Penelusuran guardian lewat situs jejaring sosial Rusia, VKontakte, diperoleh informasi Dzhokhar lulus dari Boston Cambridge Rindge & Latin School pada tahun 2011. Karena dinilai berprestasi, pemerintah Kota
Cambridge kemudian memberinya beasiswa senilai USD 2.500 untuk melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi. Di halaman VKontakte-nya, Dzhokhar menyebut
karier dan uang sebagai hal yang paling penting dalam hidup.
Pria 19 tahun ini juga menulis, menguasai Bahasa Inggris, Rusia, dan Chechnya. Dzhokhar lahir pada 22 Juli 1993, atau tepat sebelum pecahnya pertempuran
sengit melawan Rusia untuk merebut kemerdekaan di Republik Chechnya.
Disebutkan pula, Dzhokhar tumbuh dan besar di lingkungan keluarga pejuang Chechnya yang taat memegang kaidah dan ajaran Islam. Dia bahkan memiliki halaman khusus tentang Islam di halaman VKontakte-nya.
Mengutip keterangan beberapa rekan, Guardian yang dikutip Jumat (19/4) menyebutkan sosok Dzhokhar dikenal sebagai anak yang santai, atau berbeda dibanding
kakak tertuanya Tamerlan Tsarnaev yang dikatakan cenderung agresif.(afz/jpnn)
cerdas, baik hati, periang dan perhatian.
Begitu fotonya beredar luas sebagai salah satu pelaku bom yang menewaskan 3 orang dan melukai 176 orang lainnya, para tetangga, kawan sekampus dan mereka yang pernah mengenal imigran asal Rusia ini pun langsung shock.
"Kami bergaul, kita berpesta. Kami adalah teman sekolah yang baik," ujar Eric Mercado, sahabat Dzhokar Tsarnaev di Boston Cambridge Rindge & Latin School
pada CNN, Sabtu (20/4). Dzhokar Tsarnaev lulus pada tahun 2011, sedangkan Mercado satu tahun sebelumnya.
Mercado mengungkapkan, Dzhokar Tsarnaev pernah bekerja di Harvard University sebagai lifeguard."Dia cerdas. Dengan kenyataan ini, kami benar-benar shock.
Tidak ada tanda-tanda apapun pelaku adalah berbahaya. Semua ini tidak bisa dimengerti," katanya.
Mercado mengatakan ia tinggal beberapa blok dari rumah tersangka. Namun selama itu pula, dia tidak mengetahui jika Dzhokar Tsarnaev memiliki seorang kakak.
Saat ini Dzhokar Tsarnaev masih terdaftar sebagai mahasiswa di University of Massachusetts Dartmouth. Kampus yang berjarak 65 Km sebelah selatan Cambridge
ini telah dikosongkan, menyusul dugaan adanya bom yang diletakan Dzhokar Tsarnaev.
Larry Aaronson, tetangga Dzhokar Tsarnaev yang juga guru SMA Tsarnaev, juga mengaku terkejut ketika melihat foto mantan muridnya di balik aksi keji bom panci.
"Dia begitu bersyukur bisa berada di sini (AS). Dia penyayang, dia peduli dan selalu riang," kata Aaronson.
Tamerlan Tsarnaev juga diketahui pernah belajar di Bunker Hill Community College dan ingin menjadi insinyur. Penelusuran guardian lewat situs jejaring sosial Rusia, VKontakte, diperoleh informasi Dzhokhar lulus dari Boston Cambridge Rindge & Latin School pada tahun 2011. Karena dinilai berprestasi, pemerintah Kota
Cambridge kemudian memberinya beasiswa senilai USD 2.500 untuk melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi. Di halaman VKontakte-nya, Dzhokhar menyebut
karier dan uang sebagai hal yang paling penting dalam hidup.
Pria 19 tahun ini juga menulis, menguasai Bahasa Inggris, Rusia, dan Chechnya. Dzhokhar lahir pada 22 Juli 1993, atau tepat sebelum pecahnya pertempuran
sengit melawan Rusia untuk merebut kemerdekaan di Republik Chechnya.
Disebutkan pula, Dzhokhar tumbuh dan besar di lingkungan keluarga pejuang Chechnya yang taat memegang kaidah dan ajaran Islam. Dia bahkan memiliki halaman khusus tentang Islam di halaman VKontakte-nya.
Mengutip keterangan beberapa rekan, Guardian yang dikutip Jumat (19/4) menyebutkan sosok Dzhokhar dikenal sebagai anak yang santai, atau berbeda dibanding
kakak tertuanya Tamerlan Tsarnaev yang dikatakan cenderung agresif.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Detik-Detik Dramatis Mengejar Pelaku Bom Boston
Redaktur : Tim Redaksi