Dikira Ikan Besar, Nelayan Ini Kaget saat Tarik Jaringnya

Kamis, 21 September 2017 – 19:40 WIB
Mayat. Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com, TAPTENG - Seorang nelayan di Pandan, Tapteng, Sumut, terkejut bukan main ketika menarik jaringnya, Selasa (19/9) sekira pukul 11.00 WIB.

Pasalnya, berharap ikan besar yang tersangkut pada jaring ikannya, ternyata sesosok mayat pria tanpa busana

BACA JUGA: Santi Ditemukan Tewas Tanpa Busana, Wajahnya Ditutupi Handuk biru

Awalnya, nelayan tersebut mengira mayat tersebut adalah boneka. Namun, setelah melihat lebih dekat, dia baru sadar kalau yang sangkut pada jaringnya adalah mayat seorang pria.

Dia sontak meminta tolong kepada warga sekitar. Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung berbondong-bondong berkerumun di lokasi kejadian.

BACA JUGA: Mayat Misterius Pria Bertato di Kebun Singkong

Menurut salah seorang warga, korban adalah pria yang sering mandi laut di pinggir Pantai Pandan.

“Tiap hari ada orang yang menjaring ikan di pantai ini. Terkejut kami melihat ada mayat dapat jaring. Setelah diperiksa, rupanya laki-laki yang sering mandi laut di sini,” kata seorang pria, Selasa (19/9).

Kapolres Tapteng AKBP Hari Yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Pandan AKP P Tambunan membenarkan temuan tersebut. Dikatakan, mayat pria yang diketahui bernama Ir Rachmad Tarihoran, 57, warga Jalan Pulau Harapan, Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan bernama Riris Panggabean, warga sekitar.

“Nelayan ini awalnya heran karena jaringnya berat. Biasanya, kalau pun dapat ikan, paling sekitar 2 sampai 3 kilo saja. Terus dia tarik sampai ke pinggir. Setelah muncul, dia lihat seperti ada ikan besar yang nyangkut. Setelah melihat bentuknya, dia mengira kalau itu adalah boneka. Dan, dilihat lebih dekat lagi, dia baru tahu rupanya mayat,” kata Kapolsek.

Polisi yang menerima laporan kemudian mengevakuasi mayat tersebut dibantu warga sekitar dan langsung membawa mayat ke RSUD Pandan untuk divisum sekaligus menunggu keluarga korban datang.

Menurut pihak keluarga, almarhum baru 6 bulan tinggal di Pandan, di rumah saudara perempuannya di Jalan Padangsidempuan, tak jauh dari lokasi penemuan mayat.

“Istri dan anaknya tinggal di Jakarta. Dia di sini baru sekitar 6 bulan,” terang kapolsek.

Masih kata Kapolsek, menurut keluarga, sekira pukul 08.00 WIB, usai sarapan, almarhum pamit hendak mandi laut di belakang Masjid Raya Pandan. Dan, itu dilakukan almarhum setiap hari.

Warga sekitar pun heran melihat almarhum mandi laut sampai berjam-jam di pinggir pantai Pandan tersebut.

“Mungkin sambil refleksi. Setiap hari dia mandi laut di belakang Masjid Raya Pandan. Dekat pula dengan rumah itonya (saudara perempuannya). Memang setiap mandi, almarhum selalu telanjang. Warga pun sempat heran, karena almarhum kalau mandi bisa sampai 2 jam,” ungkapnya.

Jasad almarhum ditemukan sekitar 100 meter dari tempat dia biasa mandi laut, tepatnya di belakang grosir Raptama. Belum diketahui pasti penyebab almarhum tenggelam.

“Bisa saja karena keram tiba-tiba, kita nggak tahu. Soal riwayat penyakitnya, juga belum kita ketahui,” pungkasnya.

Usai divisum, jenazah dibawa pulang oleh keluarga ke rumah duka, yakni rumah saudara perempuannya, tempat almarhum tinggal selama di Tapteng.

“Hasil visum, tidak ada luka bekas penganiayaan. Jenazah dibawa keluarga untuk disemayamkan menunggu istri dan anak-anaknya tiba dari Jakarta,” tandasnya. (ts)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler