jpnn.com, JAKARTA - Banjir yang melanda Desa Done, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, membuat lahan pertanian menjadi gagal panen.
Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak petani untuk menghindari kerugian akibat gagal panen dengan menggunakan asuransi.
BACA JUGA: Asuransi Jasindo Luncurkan Aplikasi Proteksi Pertanian
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan petani harus memahami manfaat dari asuransi.
"Petani harus memiliki wawasan. Apa yang dibutuhkan lahan, penggunaan benih yang tepat, hingga cara untuk menjaga lahan, termasuk menghindari kerugian.
Untuk menghindari kerugian, cara yang dapat ditempuh adalah mengasuransikan lahan," terang Mentan SYL, Rabu (27/1).
BACA JUGA: Kementan Apresiasi Bantaeng Konsisten Lindungi Petani dengan Asuransi
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana.
"Asuransi akan menjaga lahan pertanian dari ancaman gagal panenakibat perubahan iklim, cuaca ekstrem, bencana alam, juga serangan hama dan organisme
pengganggu tanaman," katanya.
Sarwo Edhy menjelaskan kalau lahan pertanian gagal panen petani akan tetap mendapatkan modal untuk tanam.
Menurut Sarwo, asuransi memiliki klaim yang akan diberikan kalau lahan gagal panen.
Dia menjelaska besarnya mencapai Rp 6 juta per hektare.
"Dengan klaim itu, petani tetap memiliki modal untuk tanam lagi dan tidak akan menderita kerugian," ungkapnya.
Sarwo Edhy mengatakan petani yang ingin mengikuti asuransi bisa bergabung dalam kelompok tani.
"Dalam kelompok tani, petani bisa mendapatkan informasi mengenai asuransi juga dibantu dalam proses pendaftaran. Sangat mudah," jelasnya. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy