Dilarang Sentuh WN Asing, Netizen China Ungkit Pandemi Covid-19: Rasis! Dulu Mereka Bela Kami

Senin, 19 September 2022 – 18:04 WIB
Arsip - Petugas polisi terlihat di stasiun kereta api Shanghai di Shanghai, China, 22 Januari 2020. (ANTARA/Reuters/Aly Song/as)

jpnn.com, BEIJING - Pejabat kesehatan China disebut melakukan ujaran rasis setelah menyarankan warga setempat untuk tidak menyentuh warga negara asing demi menghindari penularan cacar monyet.

Postingan yang dibagikan secara luas di media sosial selama akhir pekan telah memicu gelombang komentar kritis di platform Weibo.

BACA JUGA: China Akhirnya Pulangkan 88 Jenazah Pahlawan Perang Korea

Warganet mengingatkan pejabat tersebut soal stigma yang menyerang etnis Tionghoa di luar negeri ketika wabah Covid-19 pertama kali menyebar.

"Ini sangat tidak pantas (untuk dikatakan). Pada awal pandemi, beberapa orang asing berdiri dan (membela kami) dengan mengatakan bahwa orang China bukan virus," tulis seorang komentator.

BACA JUGA: Nelayan dan Kapal Penjaga China Diprediksi Akan Terus Berdatangan di Laut Natuna Utara

"Seberapa rasis ini? Bagaimana dengan orang-orang seperti saya yang telah tinggal di China selama hampir sepuluh tahun? Kami belum melihat keluarga kami selama 3-4 tahun karena perbatasan ditutup," tulis pengguna lain di Weibo, yang ternyata orang asing.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pejabat kesehatan China telah memperingatkan penduduk setempat agar tidak menyentuh warga asing, sehari setelah China mencatat infeksi cacar monyet pertamanya.

BACA JUGA: Cacar Monyet Menyerang, Warga China Diimbau Tak Menyentuh WN Asing

"Untuk mencegah kemungkinan infeksi cacar monyet dan sebagai bagian dari gaya hidup sehat kita, disarankan agar 1) Anda tidak melakukan kontak kulit langsung dengan orang asing," kata ahli epidemiologi senior di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC) Wu Zunyou di halaman Weibo pribadinya pada hari Sabtu.

Virus cacar monyet, yang ditularkan melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, hewan atau bahan yang terkontaminasi, biasanya menyebabkan gejala seperti demam, sakit kepala, dan ruam.

Sekitar 90 negara di mana cacar monyet tidak dianggap endemik telah melaporkan wabah penyakit virus, yang telah dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebagai darurat kesehatan global.

Ada lebih dari 60.000 kasus yang dikonfirmasi dan beberapa negara non-endemik telah melaporkan kematian terkait pertama mereka. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler