Dimas Kanjeng Hadiri Sidang, Bu Marwah Datang

Jumat, 23 Desember 2016 – 06:21 WIB
Dimas Kanjeng Taat Pribadi saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam sidang pembunuhan eks dua sultannya, Abdul Gani dan Ismail Hidayah di Ruang Sidang 1 PN Kraksaan, kemarin. Foto: Zaenal Arifin/Radar Bromo/JPNN.com

jpnn.com - PROBOLINGGO – Pengadilan Negeri Kraksaan Probolinggo, Jatim, kemarin (22/12) menyidangkan kasus pembunuhan eks dua sultan Padepokan Dimas Kanjeng; Abdul Gani dan Ismail Hidayah yang menghadirkan Dimas Kanjeng Taat Pribadi sebagai saksi.

Sesuai prediksi, ruang sidang dipenuhi pengunjung. Sejumlah pengikut padepokan tampak memenuhi ruang sidang.

BACA JUGA: Kebelet Sama Om Telolet Om

Dari pantauan Jawa Pos Radar Bromo, selain sejumlah pengikut, juga tampak istri pertama Taat Pribadi, Rahma Hidayati dan anak sulungnya. Tampak pula Marwah Daud, ketua Yayasan Kraton Kasultanan Raja Prabu Rajasa Nagara.

Saat ditemui di sela-sela sidang, Marwah Daud mengatakan, kehadirannya langsung untuk memberikan dukungan moril pada Dimas Kanjeng selaku pimpinan padepokan. Ia yakin, kebenaran tidak akan terkalahkan oleh apapun.

BACA JUGA: Hayo Lohhh..Ngapain di Kamar Kos Berduaan

Meski begitu, perempuan kelahiran Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, itu menyerahkan kasus itu pada proses hukum dan Allah. Ia berharap keadilan ditunjukkan dalam persidangan.

"Kami hadir untuk memberikan dukungan moril saja. Kami yakin Dimas Kanjeng tidak bersalah dan kebenaran pasti akan terungkap," katanya.

BACA JUGA: Tas Hitam itu Langsung Diledakkan Gegana

Terpisah, Musleh, pengikut padepokan yang dituakan mengaku, puluhan pengikut yang hadir di persidangan kemarin hadir tanpa dikoordinir.

"Ada sekitar 50 santri (pengikut) yang hadir langsung ke sini (kemarin). Ini, untuk memberikan dukungan moril saja," katanya.

Sementara itu, Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syafruddin mengatakan, pihaknya menyiagakan ratusan personel untuk mengamankan jalannya sidang. Hal itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

“Kami menyiapkan 500 personel. Terdiri atas Brimob Polda dan Polres (Probolinggo). Sebenarnya, kami sudah memprediksi jalannya sidang bakal tertib. Sebab, kami sudah melaksanakan sosialisasi yang berhubungan dengan kasus ini, agar pengunjung tidak bertindak anarkistis,” kata perwira polisi dengan dua melati di pundaknya itu pada Jawa Pos Radar Bromo, kemarin. (mas/mie/sam/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buset! Jembatan Belum Diresmikan, Ratusan Baut Dicuri Warga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler