jpnn.com - JPNN.com SURABAYA - Soal keahlian Dimas Kanjeng selama proses penyidikan yang digelar di Mapolda Jawa Timur kembali melahirkan cerita baru.
Kemampuannya bisa menggandakan uang membuat pengikutnya keblinger dengan hanya modal uang Rp 100 ribu hingga Rp 1 juta dapat berlipat ganda menjadi Rp 21 miliar.
BACA JUGA: Bang Ruhut Sebut Adik Ipar Bu Ani Berotak Kodok
Penipuan bermodus penggandaan uang yang ditengarai dilakukan para sultan di Padepokan Dimas Kanjeng.
Sampai sekarang, fenomena terkait kemampuan Dimas Kanjeng, 46, kebenarannya masih simpang siur.
BACA JUGA: Mabes Polri Siapkan Jerat untuk Penyebar Berita Palsu Kapolri soal Demo Anti-Ahok
Namun, beberapa saksi yang mengetahui seluk beluk Dimas Kanjeng membenarkan jika warga asli Dusung Cengkelek, Probolinggo, itu memiliki kelebihan yang tidak dipunyai orang lain.
Yakni, menggandakan uang atau tepatnya memindahkan media benda dari satu tempat ke tempat lainnya.
BACA JUGA: Versi Ombudsman, Empat Instansi Ini Paling Parah Punglinya
Seperti yang dikatakan oleh Suparman, 55, salah satu sultan mantan pengikut Dimas Kanjeng yang sekaligus menjadi koordinator atau pengepul uang.
Warga Ponorogo ini melapor ke Polda Jatim sebagai korban Dimas Kanjeng dengan nilai kerugian mencapai Rp 4 miliar.
Suparman mengaku telah bergabung menjadi anggota padepokan sejak 2010 hingga menjadi salah satu pengepul uang korban.
Namun setelah mengetahui trik Dimas Kanjeng mengeluarkan uang, kemudian dia mengundurkan diri.
Sebab, hal itu dirasa tidak masuk di akal sehatnya.
“Jadi, dia (Dimas Kanjeng, Red) dapat memindahkan uang yang jaraknya jangan sampai lebih dari 100 meter. Itu cuma memindah saja karena dia memang punya ilmu sihir,” kata Suparman seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Selasa (18/10).
“Jadi, uang yang dihamburkan di rekaman video media sosial itu merupakan uang dari pengikutnya (korban, Red). Dia (Dimas Kanjeng, Red) memang memiliki ilmu menarik uang,” tambah alumnus salah satu pondok pesantren terkenal di Jawa Timur pada 1990 ini.
Namun, dia mulai cemas saat akan melaporkan dugaan penipuan yang dilakukan Dimas Kanjeng.
Bahkan, itu membuatnya tidak berani pulang.
Dia mengaku sempat mendapat ancaman dari orang padepokan apabila berani membeberkan rahasia itu akan diculik.
Menurutnya, pihaknya sudah pernah melapor ke Polda Jatim pada 2015. Namun karena tidak cukup bukti, kasus ini tidak berlanjut.
Namun tak lama berselang, lanjut dia, ternyata ada Ismail Hidayah warga Situbondo yang ditengarai menjadi saksi kunci dalam penipuan panggandaan uang ke Mabes Polri.
Akan tetapi, pada saat akan menunaikan ibadah salat Maghrib di masjid di dekat rumahnya, Ismail diculik dan dibunuh. (don/jay/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seperti Inikah Ruang Sel Tahanan Jessica?
Redaktur : Tim Redaksi