Dimeriahkan 30 Kampung, Festival Danau Sentani Sajikan Banyak Inovasi

Senin, 19 Juni 2017 – 13:20 WIB
Festival Danau Sentani 2017. Foto: Kemenpar

jpnn.com, JAYAPURA - Festival Danau Sentani  (FDS) 2017 dibuka di kawasan wisata Pantai Kalkhote hari ini, Senin (19/6).

Sebanyak 30 kampung meramaikan penyelenggaran kesepuluh tersebut

BACA JUGA: Akses dan Atraksi Banyuwangi akan Makin Lengkap dengan Kehadiran eL Royale

FDS yang masuk agenda Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini akan menampilkan berbagai macam tarian baik di darat maupun di laut. Ada juga pernak-pernik budaya serta berbagai macam hasil karya anak-anak Tabi.

Semuanya akan dipaparkan dan dipamerkan kepada wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara yang datang.

BACA JUGA: Catat! Pameran Flora dan Fauna Digelar 21 Juli-21 Agustus di Lapangan Banteng

"Untuk 24 kampung itu wajib ikut (FDS) dan untuk wilayah dua, juga sebagian akan ikut. Jumlah itu ada sekitar 30-an kampung  yang akan ikut tarian baik di darat dan air, kami pastikan acara akan meriah dan menarik. Terima kasih juga kepada Kemenpar yang telah mendukung acara ini sehingga menjadi agenda rutin yang tidak pernah meleset waktunya," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jayapura Chris K Tokoro.

Seperti diketahui, FDS 2017 ini merupakan yang kesepuluh digelar Pemkab Jayapura di Kalkhote Sentani, Kabupaten Jayapura. FDS 2017 dibuka Gubernur Papua, Lukas Enembe, Senin (19/6) dan akan berlangsung hingga Jumat (23/6). Menurut Chris, FDS 2017 tetap menampilkan atraksi-atraksi seni dan budaya masyarakat Sentani. Selain itu, juga akan diadakan pameran serta tour wisata di sekitar Danau Sentani yang merupakan danau terbesar di Papua. 

BACA JUGA: Tonjolkan Spot Paralayang, Kawasan Modangan Jadi Destinasi Wisata Dirgantara

Tahun ini, Festival Danau Sentani mengangkat tema Cipta Harmoni Budaya. Dengan tema Cipta Harmoni Budaya ini, Koordinator Seksi Acara FDS 2017 Theo Yepese berharap ada inovasi baru yang ditampilkan atau diangkat dalam event  tahunan yang dimulai sejak tahun 2007 lalu.

"Harus mempunyai ciptaan-ciptaan baru dalam semua bentuk isi materi festival ini, jadi bisa memancing wisatawan untuk datang kembali," ungkapnya.

Pria yang juga Ketua Sanggar Seni Honong ini menjelaskan, Cipta Harmoni Budaya artinya dalam ciptaan semuanya harus baru, bernuansa, dan bernilai ekonomi yang mumpuni.

"Harmoni itu berarti dia harus selaras dari waktu ke waktu, indah dari waktu ke waktu. Yang berikut budaya, bahwa semua yang ditampilkan di FDS ini harus bernafaskan budaya," jelasnya.

Dibandingkan FDS tahun lalu, Theo mengharapkan atraksi seni dan budaya yang ditampilkan maupun pameran serta tour wisata yang diadakan harus betul-betul menghasilkan suatu nilai yang baik. " FDS 2017  tahun ini harus dijalankan dengan profesional," tegasnya.

Selama pagelaran FDS 2017, atraksi seni dan budaya menurut Theo tidak hanya ditampilkan oleh masyarakat adat Sentani atau sanggar seni yang ada di Kabupaten Jayapura tetapi ada juga masyarakat dari daerah tetangga seperti Kabupaten Keerom dan Sarmi yang akan tampil memeriahkan FDS 2017  ini.

“Bahkan nanti ada juga dari Bintuni, Provinsi Papua Barat, Kemenpar juga telah mempublikasikan acara ini, itu artinya gaungnya bakal menasional bahkan mendunia,” tambahnya.

Terkait dengan pelaksanaan FDS 2017, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, meminta dukungan kepada pihak TNI-Polri dalam hal ini Polres Jayapura dan Kodim 1701/Jayapura, untuk membantu pengamanan selama kegiatan. 

"Mohon dukungan dari pihak kepolisian dan TNI untuk bisa memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat yang datang menikmati pelaksanaan FDS nanti, karena ini bagian dari citra pariwisata kita," katanya.

Terkait dukungan pengamanan Kapolres Jayapura, AKBP Gustav Urbinas mengaku telah menyiapkan kurang lebih 200 personel untuk mengamankan jalannya pelaksanaan FDS mulai dari hari pertama hingga hari terakhir nantinya.

Gustav menyatakan, 200 personel ini akan ditempatkan di setiap titik mulai dari jalan masuk ke tempat FDS sampai ke tempat pelaksanaan FDS di Kalhote nantinya.

"Personel ini sudah siap melaksanakan tugas besok (hari ini-red) sampai tanggal 23 Juni nanti," ujarnya. Sementara itu, menjelang dibukanya FDS ke-X, panitia mengadakan kegiatan karnaval kendaraan hias, yang sudah dilaksanakan pada hari Sabtu (17/6).

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, Kemenpar akan terus memberikan dukungan penuh kepada daerah yang mengedepankan calendert event-nya dengan konsisten.

FDS 2017, imbuh Esthy, merupakan perhelatan yang sudah dilaksanakan dari tahun ke tahun dan terus mendapatkan perkembangan yang signifikan. Kata esthy, penyelenggaraan festival budaya yang memasuki tahun ke-10 ini dalam rangka melestarikan dan mengembangkan budaya masyarakat serta meningkatkan kunjungan wisatawan.

 ”FDS 2017 ini memilih rumah suku sebagai ikon festivalnya yang menggambarkan sejak ratusan tahun yang lalu, suasana gotong-royong, musyawarah untuk mencapai mufakat, dan saling menghormati antarsesama. Event ini harus terus menjadi berskala international,”kata Esthy.

Kepala Bidang Promosi Wisata Alam Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Kemenpar Hendry Noviardi menjelaskan, FDS 2017 sendiri akan dimeriahkan dengan pawai budaya, pertunjukan seni, lomba, promosi daya tarik wisata, fotografi obyek wisata, lomba bidang kesenian dan olahraga, promosi penyelenggaraan PON XX Papua dan tur wisata Danau Sentani, untuk melihat objek wisata budaya, alam dan buatan yang ada di sekitar tepian danau. 

"Puncak shownya pada tanggal 19 Juni, diberi nama Harmoni Budaya di Pagar Nusantara. Penyelenggaraan festival budaya FDS ini mempunyai peran penting sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan nilai - seni budaya dan kreatifitas masyarakat Papua,”kata Hendry.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, kegiatan FDS 2017 ini untuk  memperkuat daya saing pariwisata melalui unsur 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas) utamanya pada unsur event yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke destinasi Danau Sentani yang tahun 2015 lalu dikunjungi sebanyak 45.000 wisatawan.

”Buat wisatawan untuk kembali lagi ke Papua. Pastikan kekuatan konsep acara, keunikan, akomodasi, dan penerimaan masyarakat daerah tersebut kepada para wisatawan harus dengan ramah dan welcome,”katanya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Triathlon Menjelejahi Keindahan Alam Tanjung Lesung, Tertarik? Silakan Daftar di Sini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler