"Dibutuhkan komitmen untuk menjaga Kota Jogja lebih nyaman. Soal anarkis dan premanisme tidak dibenarkan harus dibrantas sampai akarnya," ujar Ketua Komisi A DPRD Kota, Chang Wendryanto di kantornya, Senin (25/3).
Dibutuhkan komitmen dengan membuat deklarasi menjaga kenyamanan Kota Jogja. Kekerasan premanisme bisa dilakukan oleh oknum maupun anggota masyarakat. Sebabnya keikutsertaan masyarakat Jogja, mahasiswa yang belajar di Jogja serta aparat TNI dan Polri ikut menjaga kenyamanan Kota Jogja.
Chang menambahkan Jogja merupakan Kota pelajar sudah seharusnya para mahasiswa. Bisa memahami adat tradisi di Jogjakarta yang memiliki kultur budaya masih kuat. "Ia meminta keberagaman di Jogja terkenal dengan Indonesia mini. Bisa dijaga oleh semua pihak termasuk mahasiswa dari daerah lain yang menuntut ilmu di Jogja,"ujarnya.
Sementara Komandan Kodim 0734 Jogjakarta Letkol Arh Ananta Wira menjamin keamanan dan kenyamanan mahasiswa yang belajar di Jogjakarta. Adanya isu sweping kepada asrama NTT diterangkan dengan tegas isu yang disebarkan orang tidak bertangung jawab.
"Seharusnya sebagai pendatang menghormati aturan hukum dan adat tradisi yang ada di Jogjakarta. Bukan semaunya saja itu salah," tegas Ananta Wira.
Ananta menyorot kinerja Polisi untuk lebih aktif lagi menciptakan rasa aman kepada warga. Termasuk pendatang yang ada di Jogjakarta menanti aturan yang ada. Ia menyesalkan selama ini Jogjakarta banyak dikuasai oleh premanisme. Seharusnya rasa aman bisa diberikan kepada warga.
"Seharusnya semua kembali kepada situasi normal. Tidak ada lagi kekerasan atau aksi premanisme," tambahnya.
Ananta menyadari diperlukan komitmen bersama untuk menghilangkan aksi premanisme. Dengan adanya patroli bersama antara TNI, Polri serta" masyarakat dan ormas bisa memberikan rasa aman. Ia berharap pihak Polisi juga tegas kepada pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm."Tidak ada diskriminasi soal aturan harus dipatuhi. Banyak pengendara motor yang tidak memakai helm di jalan umum," ujarnya. (hrp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenazah Korban Lapas Cebongan Disambut Isak Tangis
Redaktur : Tim Redaksi