jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengecam aksi kekerasan yang terjadi di Tolikara, Papua Jumat (17/7) lalu. Dia menilai, peristiwa itu menunjukkan nilai-nilai toleransi beragama di Indonesia masih rendah.
"Mengapa ini terjadi? Enggak usahlah banyak teori. Menunjukkan bahwa tingkat toleransi kita itu ternyata masih rendah. Mudah kita katakan, mudah kita promosikan, tapi susah untuk terapkan sendiri," ujar Din di sela menghadiri open house di kediaman Jimly Asshiqqie di Bekasi, Minggu (19/7).
BACA JUGA: Bang Billy Resmi Mundur dari Dahsyat, Ini Alasannya
Din menganggap kekerasan di Tolikara sudah termasuk tindakan ekstrimisme. Pasalnya, sudah mengatasnamakan agama dan menyerang kelompok agama lain saat hari raya.
Din meminta polisi menindaktegas para pelaku. Jika tidak, kejadian yang sama akan terulang lagi.
BACA JUGA: Laka Lantas H+1 Lebaran Tahun Ini Meningkat, Ini Data Korbannya
"Karena sekali kita tolerir, maka itu akan terulang dan terulang kembali. Harus segera ada yang ditangkap dan segera diproses jalur hukum," tegas Din.
Din mengingatkan agar umat Islam lainnya tidak melakukan aksi balas dendam atas peristiwa Tolikara. Umat Islam diminta menunggu penegakan hukum yang dijalankan pihak kepolisian. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Waduh..Gara-Gara Papua Rusuh, Kapolda Diminta Mundur dari Seleksi Capim KPK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nyetir Santai, Surabaya-Semarang Hemat Empat Jam
Redaktur : Tim Redaksi