jpnn.com, JAKARTA - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia Profesor Din Syamsuddin menyatakan dia juga akan bertanggung jawab jika terjadi persoalan hukum terkait Deklarasi KAMI yang digelar di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/8).
Din menegaskan bahwa dia tidak ingin Presidium KAMI yang juga mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saja yang bertanggung jawab sendirian.
BACA JUGA: Suara Lantang di Deklarasi KAMI, Jenderal Purnawirawan Gatot: Sumpah Saya Tidak Pernah Dicabut
“Saya tidak ingin Jenderal Gatot Nurmantyo saja, kami berdua ingin bertanggung jawab. Oleh karena itu, dukunglah KAMI dengan rasa tanggung jawab,” kata Din saat deklarasi KAMI.
Sebelumnya, Jenderal (Purn) Gatot pasang badan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang digelar KAMI di Tugu Proklamasi, tersebut.
BACA JUGA: Ada Aksi Tandingan saat KAMI Mendeklarasikan Gerakannya
“Saya tekankan sejak pembukaan dalam acara ini sampai penutupan nanti, apabila ada hal-hal yang berkaitan berdasarkan hukum, maka keseluruhannya yang bertanggung jawab adalah saya pribadi, Gatot Nurmantyo,” ujar Gatot dalam kesempatan sama.
Dalam pesannya, Din Syamsuddin menyampaikan bahwa deklarasi ini bukanlah akhir dari gerakan moral KAMI.
BACA JUGA: Lautan Manusia di Deklarasi KAMI, Apa Kabar Jaga Jarak Cegah Covid-19?
Namun, deklarasi yang digelar di Tugu Proklamasi yang bersejarah, karena tempat ini menjadi lokasi Soekarno-Hatta atas nama Bangsa Indonesia menyatakan Kemerdekaan Indonesia, akan menjadi awal gerakan KAMI.
“Maka mulai saat ini dari tempat bersejarah ini, KAMI bertekad memulai gerakan moral untuk perbaikan dan perubahan Indonesia ke arah Indonesia yang lebih baik,” ujar mantan ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.
Dia mengajak untuk menunggu komando dan pesan dari tiga Presidium KAMI yakni Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, dan Ketua Umum Komite Khittah NU 1926 Prof Rochmat Wahab.
“Dengan dukungan 150 deklarator, yang merupakan anggota Dewan Deklarator KAMI, kita (KAMI) akan mulai untuk bergerak,” kata Din. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy