Dinas Perindag Maluku Berdayakan Masyarakat di Daerah Perbatasan dan Tertinggal

Jumat, 21 Oktober 2022 – 09:03 WIB
Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku Marchelino Paliama (tengah) saat memberikan pengarahan kepada peserta Bimbingan Teknis mengenai standarisasi pengolahan produk dan Diversifikasi Produk dari tanaman Koli di Balai Pertemuan UPT Pasar Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupaten Maluku Barat Daya. Foto: Dok. Disperindag Provinsi Maluku

jpnn.com, AMBON - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku berkomitmen untuk mengembangkan produktivitas terhadap potensi lokal dari tiap daerah yang ada di Maluku.

Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku Marchelino Paliama menekankan pentingnya melakukan pemberdayaan masyaralat di daerah perbatasan dan tertinggal melalui berbagai pendekatan program.

BACA JUGA: Soal Penerapan Baju Adat di Sekolah, Kadisdik Sumsel Beri Tanggapan

“Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan yang bermuara pada kesejahteraan hidup dan nilai ekonomis pada produk olahan yang dihasilkan,” kata Marcheino Paliama Marchelino pada kegiatan Bimbingan Teknis mengenai standarisasi pengolahan produk dan Diversifikasi Produk dari tanaman Koli di Balai Pertemuan UPT  Pasar Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupaten Maluku Barat Daya.

Bimtek ini berlangsung pada pada 14 – 15 Oktober 2022 dengan melibatkan 25 peserta IKM dari beberapa desa yang berada di Kabupaten Maluku Barat Daya antara lain desa Tiakur, Desa Solath, desa Kaiwatu, Desa Wakarleli, Desa Tounwawan, Desa Weat, Desa Patti.

BACA JUGA: Prajurit TNI dan Polri Terus Bergerak Cari Warga Hilang di Hutan Perbatasan Indonesia - Malaysia

Bimtek ini menghadirkan Instruktur dari D&D Jakarta, Edwin dan Deny serta narasumber Yan Maulias dari PTSP Kabupaten Maluku Barat Daya yang bertujuan untuk membangun pemahaman bagi para pelaku IKM dalam pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Pada kesempatan itu, Marchelino mengajak kepada seluruh peserta Bimtek dapat memanfaatkan peluang belajar sehingga pengetahuan dan keterampilan terus meningkat.

BACA JUGA: Membangun Jalan Perbatasan di Kalbar, Pemerintah Mengucurkan Rp 1,2 Triliun

Dia berharap hasil produksi akan mengalami perubahan baik dari sisi kuantitas dan kualitas.

Dalam konteks semangat tersebut, menurut Marchelino, Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku memiliki kepeduliaan untuk terus menggali potensi-potensi lokal daerah yang memiliki corak keanekaragaman hayati dan memiliki nilai ekonomis bagi peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat terutama di wilayah perbatasan dan tertinggal. Hal ini sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020.

Marchelino menjelaskan produk-produk yang dihasilkan oleh para pelaku IKM di Kabupaten Maluku Daya ini telah menunjukkan spirit kemandirian dalam berusaha dengan terus mengembangkan potensi lokal yang ada.

“Sudah saatnya tanaman lokal yang ada di Kabupaten Maluku Barat Daya harus diberdayakan menjadi produk yang bernilai ekonomis sehingga mampu bersaing di pasar lokal, nasional maupun internasional,” ujar Marchelino.

“Kalau bukan kita, siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi. Inilah yang harus menjadi spirit bagi penumbungan dan pengembangan IKM di daerah perbatasan khususnya di Kabupaten Maluku Barat Daya,” ujar Marchelino yang juga mantan Presidium Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini.

Untuk diketahui, Bimtek yang berlangsung selama dua hari tersebut mendapat sambutan antusias oleh para pelaku IKM. Peserta tidak hanya mengerti teori-teori mengenai aspek standarisasi pengolahan gula aren semata, namun dapat mempraktikkan proses pembuatan produk-produk dari tanaman koli.

Antusias peserta juga ditandai dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi berlangsung.

Secara umum kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan telah berjalan dengan baik dan mendapat respons yang sangat baik dari para IKM.

Produk akhir dari kegiatan ini berupa gula semut, sirup buah koli rasa melon, sirup koli rasa anggur, sirup koli rasa strawberi, gula cair koli, minuman segar koli, minuman serbuk jahe koli, minuman serbuk jahe kopi koli.

Selain itu pula telah diterbitkannya 5 buah Nomor Induk Berusaha (NIB) dari Dinas PTSP Kabupaten Maluku Barat Daya bagi kelima kelompok yang nantinya akan terus didampingi oleh Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupaten MBD dalam peningkatan produksi dan pemasarannya.

Salah seorang peserta, Ibu Ana Frans berharap kegiatan serupa dapat dilakukan untuk berbagai komoditi unggulan di Kabupaten Maluku Barat Daya agar produk-produk IKM memiliki mutu yang seragam sehingga dapat bersaing dengan produk sejenis lainya yang ada dipasaran.

Kabupaten Maluku Barat Daya merupakan salah satu wilayah di Provinsi Maluku yang memiliki hamparan tanaman Koli yang sangat luas dan sejak lama menjadi salah satu potensi penunjang ekonomi masyarakat setempat.

Salah satu bagian utama Koli yang banyak dimanfaatkan, yaitu Nira Koli yang telah lama diolah manjadi gula cetakan dan produk kerajinan lainnya.

Di balik berbagai keunggulan tersebut, masih terdapat tantangan yang dihadapi salah satunya adalah standarisasi pengolahan dan diversifikasi produk.

Selama ini produk Koli yang diproduksi oleh perajin selaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) cenderung tidak seragam baik dari sisi pengolahan maupun hasilnya.

Salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui Bimbingan Teknis mengenai standarisasi pengolahan produk dan Diversifikasi Produk dari tanaman Koli tersebut.

Kegiatan Bimtek ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupaten Maluku Yolilewan Silueta.

Yolilewan Silueta dalam sambutannya mengatakan Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya menyambut kegiatan ini dengan sukacita dan memberikan apresiasi dan pengharagaan kepada Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku yang telah menginisiasi kegiatan Bimtek dimaksud bagi peningkatan pengetahuan, peningkatan SDM pelaku IKM di Kabupaten MBD.

“Namun, yang utama ialah peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat di derah perbatasan dan tertinggal di Kabupaten Maluku Barat Daya,” ujar Yolilewa Silueta.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler