Dinilai Hina Pemerintah, Pejabat Banten Ini Akui Salah

Jumat, 06 Februari 2015 – 00:27 WIB
Foto Eki membakar surat undangan pelantikan dirinya yang beredar di medsos, Selasa (3/2). Eki melakukan hal tersebut karena kecewa dengan kebijakan Baperjakat dalam melakukan rotasi, mutasi dan promosi pejabat eselon II dan IV pada hari yang sama. Foto: Istimewa/Radar Banten/JPNN

jpnn.com - SERANG - Eki Baehaqi Albaruci akhirnya meminta maaf atas aksinya membakar undangan pelantikan dirinya bersama ratusan pejabat eselon II dan IV Pemprov Banten yang dianggap tindakan penghinaan terhadap pemerintah.

Pejabat yang berdinas di Sekretariat DPRD Banten itu juga telah memenuhi panggilan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten, Cecep Safrul Alam, siang tadi, Kamis (5/2). (baca juga: Bakar Undangan Pelantikan, Pejabat Banten Dinilai Hina Pemerintah)

BACA JUGA: Dua Gadis Cantik Diduga akan Dijadikan Pekerja Seks

"Sudah saya tadi menghadap BKD. Saya sudah meminta maaf dan membuat pernyataan permohonan maaf kepada Pak Sekda dan Pak Plt (Plt Gubernur Banten Rano Karno)," terang Eki dilansir Radar Banten online (Grup JPNN.com).

Eki meminta agar persoalan ini tidak lagi menjadi gejolak di lingkungan Pemprov Banten.

BACA JUGA: Video Panas PNS Sudah di Tangan Polisi

"Pada intinya saya mengakui semua kesalahan saya. Sudah yah enggak usah dilanjutkan lagi," pinta Eki.

Mengenai posisi jabatannya, Eki mengaku tidak ada perubahan atas posisinya sebagai Kepala Sub Bagian Aspirasi Masyarakat Sekretariat DPRD Banten.

BACA JUGA: Keluar Landasan, Pesawat Garuda Indonesia Berhasil Dievakuasi

"Tetap pada posisi yang sekarang," pungkas Eki.

Sebelumnya Kepala BKD Banten, Cepi Safrul Alam menilai, kekecewaan Eki sangat berlebihan dan mencederai mental abdi negara yang telah mengucapkan sumpah kesediaan ditempatkan di mana saja.

"Kita akan panggil. Sudah saya tanda tangani. Kalau memang dia tidak puas bikin surat pernyataan ketidakpuasannya. Selesai itu aja," ujar Cepi.

"Pasti ada sanksi. Artinya itu sudah masuk penghinaan kan. Sanksinya macam-macam. Kita belum ada pembicaraan. Kita lihat besok, apa sih alasannya. Kalau memang tidak puas bikin pernyataan ketidakpuasan tadi. Artinya 'selesai', mungkin dia tidak diberi jabatan," tegas Cepi.(wahyudin/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Kejamnya Ibu Tiri, 9 Tahun Disiksa Sampai Disetrika


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler