jpnn.com - MAJENE - Penyelidikan video panas Pegawai Negeri Sipil (PNS) memulai babak baru. Rekaman pasangan berbaju batik Korps Pegawai Republik di Indonesia yang melakukan adegan di atas mobil yang melaju sudah di tangan polisi.
Kasat Reskrim Polres Majene, Sulawesi Barat, AKP Jubaidi mengatakan penyelidik sudah mengantongi bukti awal berupa rekaman yang sudah beredar di masyrakat. Kata dia, rekaman itu sudah di tangan tim khusus yang dibentuk untuk membongkar video porno tersebut.
BACA JUGA: Keluar Landasan, Pesawat Garuda Indonesia Berhasil Dievakuasi
"Tim khusus ini sudah mulai bekerja hari ini. Kami juga sudah mulai mengumpulkan bukti, berupa video yang memperlihatkan adegan asusila," kata AKP Jubaidi yang dikutip JPNN.com dari Arajang, Kamis (5/3).
Polisi pemilik tiga balok di pundaknya itu menjelaskan bahwa pihaknya juga sudah menyusul jadwal untuk memanggil para saksi. "Mungkin Lusa (Sabtu-red) sudah ada pemanggilan saksi," ujarnya.
BACA JUGA: Cerita Kejamnya Ibu Tiri, 9 Tahun Disiksa Sampai Disetrika
Seperti diketahui, kedua pemeran yang merekam aksinya diduga merupakan pasangan selingkuh. Wanitanya merupakan pegawai di Dinas Kepegawaian Daerah (BKD).
Sementara prianya dari Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Majene.
BACA JUGA: Video Panas PNS, Pemeran Akui Perbuatannya
Kasus ini mulai menyeruak ke permukaan pada Selasa (3/2) untuk video yang pertama. Kemudian disusul dengan kemunculan video kedua pada Rabu (4/2).
Perbedaan lain dari kedua video ini adalah durasinya. Video pertama berdurasi 17 menit 7 detik. Sedangkan video kedua lebih lama lagi dengan 17 menit 11 detik.
Sementara itu, Bupati Majene, Kalma Katta mengatakan Majelis Kode Etik Pemkab Majene sudah menggelar sidang atas dua anak buahnya yang dicurigai. Kata dia, dua orang yang diduga ada dalam video asusila itu juga dihadirkan dan mengakui perbuatannya.
"Sudah diberi sanksi, yang tadinya punya jabatan struktural sekarang nonjob," kata Kalma Katta. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hiii… Sudah Meninggal Dua Bulan Dilantik jadi Lurah
Redaktur : Tim Redaksi