Dinilai Jadi Perpustakaan Budaya, 2 Media Ini Raih Penghargaan di Ajang AKI 2024

Sabtu, 28 September 2024 – 17:21 WIB
Kemendikbudristek mengapresiasi sekaligus memberikan penghargaan bagi dua media pada malam puncak Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) Tahun 2024 yang mengusung tema Persembahan Istimewa Bagi Penggerak Budaya yang berlangsung di The Tribrata Hotel and Convention Darmawangsa, Jakarta, Selasa (17/9). Foto: Dokumentasi Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Penyebarluasan kekayaan dan keragaman kebudayaan Indonesia memerlukan peran serta seluruh kalangan masyarakat, termasuk keterlibatan media.

Serangkaian program yang dilakukan media berkontribusi dalam melestarikan budaya daerah.

BACA JUGA: Konsisten Memajukan Kebudayaan, Kemendikbudristek Raih Penghargaan

Kinerja organisasi media yang berperan aktif menjadi penggerak budaya menjadi sorotan istimewa bagi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Media dinilai sebagai salah satu jendela pengetahuan tentang kebudayaan kepada masyarakat.

BACA JUGA: Ini Profil 5 Penerima Penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia 2024 Kategori Pelestari

Berdasarkan latar belakang tersebut, Kemendikbudristek mengapresiasi sekaligus memberikan penghargaan bagi dua media pada malam puncak Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) Tahun 2024 yang mengusung tema Persembahan Istimewa Bagi Penggerak Budaya yang berlangsung di The Tribrata Hotel and Convention Darmawangsa, Jakarta, Selasa (17/9).

Kedua media yang meraih penghargaan AKI 2024 tersebut, yaitu kediripedia.com dan tatkala.co.

BACA JUGA: Apresiasi Penggerak Budaya, Kemendikbudristek Bakal Gelar Anugerah Kebudayaan 2024

Kediripedia.com, dan tatkala.co merupakan portal berita digital yang berbasis di Kediri, Jawa Timur, serta Singaraja, Bali.

Melalui pemberitaan, video dokumenter, pelatihan, penerbitan jurnal dan buku, serta diskusi, kediripedia.com dan tatkala.co memproduksi konten kebudayaan yang masih banyak belum diketahui masyarakat.

Cara kediripedia.com Mengistimewakan Budaya

Portal berita kediripedia.com berdiri pada 15 Juni 2015 di Mojoroto, Kota Kediri.

Kediripedia.com pun secara sah telah terverifikasi administratif di Dewan Pers dan para jurnalisnya telah bersertifikat kompetensi.

Sejak awal berdiri, kediripedia.com telah menunjukkan perhatian serius pada isu kebudayaan yang berkembang dari berbagai penjuru wilayah.

Pemberitaan tentang kebudayaan tersebut dikemas dalam dua platform, yaitu kediripedia.com berbasis teks, dan Kediripedia YouTube dalam bentuk dokumenter audio-visual.

Portal berita kediripedia.com tercatat pula telah menerima berbagai penghargaan menyangkut pemberitaan kebudayaan, antara lain Anugerah Jurnalisme Warga dari Combine Research Institution, juara 1 Festival Film Universitas Budi Luhur tahun 2023, dan 30 besar film dokumenter pendek Festival Film Indonesia (FFI).

Pemimpin Redaksi kediripedia.com Dwidjo U. Maksum menyampaikan penghargaan AKI 2024 kepada kediripedia.com didedikasikan kepada seluruh masyarakat yang mencintai dan melestarikan kebudayaan dengan karya dan caranya masing-masing.

"Bagi kami, mengistimewakan warisan kebudayaan di setiap zaman sama halnya dengan meneguhkan kepribadian,” kata Dwidjo.

Konsistensi tatkala.co Merawat Budaya

Sejak ikut menghiasi industri media di tanah air, tatkala.co telah menaruh ruang khusus bagi pemberitaan mendalam yang mendukung pemajuan kebudayaan.

Awalnya tatkala.co dikelola oleh komunitas penulis Komunitas Mahima Bali.

Namun jumlah pembaca yang meningkat dan untuk memudahkan kerja sama dengan lembaga kebudayaan, akhirnya bertransformasi menjadi lembaga berbadan hukum.

Portal media tatkala.co konsisten menyelenggarakan pelatihan penulisan kepada para mahasiswa, warga, maupun pegiat budaya di Bali untuk menghasilkan artikel kebudayaan.

Menariknya, tatkala.co juga memiliki perpusatakaan khusus bacaan kebudayaan dan menerbitkan buku-buku budaya.

Tatkala.co pernah menggagas ajang Singaraja Literary Festival pada tahun 2023 dengan bermodal swadaya mandiri dan kekuatan semangat.

Namun, hasil kegiatan itu membuat Buleleng menjadi daerah kajian budaya di bagian Bali Utara. (mar1/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler