jpnn.com - DINAS Kesehatan (Dinkes) Kepri memberikan perhatian serius kesehatan calon jamaah haji (CJH), agar jangan sampai terjangkit virus ebola yang kini jadi perhatian dunia.
"Memang saat ini tengah gencar diberitakan tentang bahaya virus ebola. Karena sebentar lagi musim haji, calon jamaah haji yang akan berangkat nanti betul-betul diperiksa kesehatan mereka," ujar Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Kepri Tjetjep Yudiana di kantor Gubernur Kepri di Dompak, Rabu (20/8). Untuk itu, lanjut Tjetjep, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
BACA JUGA: Oknum Ditreskrimum Blokir 18 Rekening Bank
Menurur Tjetjep pihaknya sudah melakukan sosialisasi tentang penyakit-penyakit yang mudah menular, seperti mers atau ebola. Untuk mengantisipasi virus itu, akan ada tindakan-tindakan medis kepada calon jamaah haji sebelum diberangkatkan menuju tanah suci.
"Baik itu mulai di Asrama haji di tiap daerah, sampai di embarkasi haji Kepri di Batam nanti. Yang perlu kami perhatikan tentunya tentang daya tahan tubuh para jemaah calon haji," paparnya.
BACA JUGA: Puskemas di Malang Siaga Chikungunya
Lebih lanjut katanya, akan ada tenaga medis khusus yang saat ini juga sudah turun kelokasi melakukan penelitian lapangan. Selain itu katanya, sebelum diberangkatkan, tim medis yang ditujuk juga akan melakukan pendataan tentang riwayat kesehatan pada jemaah calon haji. Dengan begitu, bisa menyediakan obat-obat sesuai dengan riwayat kesehatan yang telah didata.
"Saat ini setiap daerah sudah menyiapkan data riwayat kesehatan para jemaah calon haji. Sehingga jangan khawatir, karena kita akan mempersiapkan dengan semaksimal mungkin. Jamaah calon haji juga akan mendapatkan vitamin-vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh," jelasnya lagi.
BACA JUGA: Jelang Putusan MK, Polisi Warga Simulasi Bentrok
Ditambahkannya, begitu juga sepulang dari tanah suci nanti, juga akan dilakukan pengecekan kesehatan kembali. Apabila ada yang emergensi, atau menghindari terjadinya penuralan kepada yang lain. Bisa dilakukan pengasingan, sehingga tidak menular ketika berada didalam pesawat.
"Karena memang segala sesuatunya telah dipersiapkan. Begitu juga apbila telah sampai dirumah, akan tetapi ada gejala demam tinggi, batuk harus segera dilaporkan ke Linmas terdekat. Sehingga bisa ditangani secepatnya," tutup Tjetjep. (jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Proyek Pelabuhan Cilamaya Dianggap Bahayakan APBN
Redaktur : Tim Redaksi