SOREANG–Meski sudah memenuhi satu desa satu bidan dari 270 desa, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung mengakui hingga kini pemkab masih kekurangan puluhan bidan karena luasnya wilayah geografis dan populasi Kabupaten Bandung.
Untuk memenuhi kebutuhan ideal keberadaan bidan desa, Kabupaten Bandung masih butuh sekitar 40 bidan lagi agar pelayanan terhadap masyarakat di bidang kesehatan makin maksimal. Kepala Dinkes Kabupaten Bandung Achmad Kustijadi mengatakan untuk memenuhi kebutuhan bidan desa di wilayahanya masih perlu dilakukan proses rekrutmen agar angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) bisa makin ditekan sehingga makin meningkatkan indeks permbangunan manusia (IPM).
“Hingga saat ini kita masih kekurangan sekitar 30-40 bidan lagi. Jika kekurangan ini sudah terpenuhi, maka makin dapat dilakukan pemerataan di tiap desa. Kalau menghitung rasio, tentunya untuk Kabupaten Bandung membutuhkan dua orang bidan di satu desa terlebih lagi kalau wilayah geografis desanya lebih luas. Rasio idealnya kan satu bidan itu untuk melayani 2.500 penduduk,” ungkap Dedi, sapaan Kustijadi, Rabu (13/2).
Pihaknya tetap mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan puluhan bidan tersebut, khususnya yang siap ditempatkan di pelosok perkampungan desa jika ada formasi penerimaan calon pegawai negeri sipil yang baru maupun pegawai tidak tetap (PTT) dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan. “Namun kadang kan yang sulitnya bidan itu enggan di tempatkan di pelosok desa, tapi kami terus berupaya membujuk hingga akhirnya mereka pun mau,” kata Dedi.
Yang paling penting, imbuh kadinkes, seorang bidan harus mampu memberikan pelayanan kesehatan dasar di desanya sehingga derajat kesehatan masyarakat makin membaik.
Dinkes Kabupaten Bandung pun sebaik mungkin memberikan dukungan sarana prasarana bagi bidan desa seperti pendirian pos kesehatan desa dan dana operasionalnya. Untuk mendukung tugas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, bidan desa juga dibantu oleh petugas medis puskesmas terdekat. “Demikian pula untuk penyediaan obat-obatan dan alat kesehatan lainnya,” ujar kadinkes.
Menurut Dedi, saat ini di Kabupaten Bandungtercatat sekitar 400-an bidan yang ditempatkan di 270 desa/kelurahan dan sisasnya di rumah sakit umum, puskesmas, termasuk di Dinkes Kabupaten Bandung.(apt)
Untuk memenuhi kebutuhan ideal keberadaan bidan desa, Kabupaten Bandung masih butuh sekitar 40 bidan lagi agar pelayanan terhadap masyarakat di bidang kesehatan makin maksimal. Kepala Dinkes Kabupaten Bandung Achmad Kustijadi mengatakan untuk memenuhi kebutuhan bidan desa di wilayahanya masih perlu dilakukan proses rekrutmen agar angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) bisa makin ditekan sehingga makin meningkatkan indeks permbangunan manusia (IPM).
“Hingga saat ini kita masih kekurangan sekitar 30-40 bidan lagi. Jika kekurangan ini sudah terpenuhi, maka makin dapat dilakukan pemerataan di tiap desa. Kalau menghitung rasio, tentunya untuk Kabupaten Bandung membutuhkan dua orang bidan di satu desa terlebih lagi kalau wilayah geografis desanya lebih luas. Rasio idealnya kan satu bidan itu untuk melayani 2.500 penduduk,” ungkap Dedi, sapaan Kustijadi, Rabu (13/2).
Pihaknya tetap mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan puluhan bidan tersebut, khususnya yang siap ditempatkan di pelosok perkampungan desa jika ada formasi penerimaan calon pegawai negeri sipil yang baru maupun pegawai tidak tetap (PTT) dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan. “Namun kadang kan yang sulitnya bidan itu enggan di tempatkan di pelosok desa, tapi kami terus berupaya membujuk hingga akhirnya mereka pun mau,” kata Dedi.
Yang paling penting, imbuh kadinkes, seorang bidan harus mampu memberikan pelayanan kesehatan dasar di desanya sehingga derajat kesehatan masyarakat makin membaik.
Dinkes Kabupaten Bandung pun sebaik mungkin memberikan dukungan sarana prasarana bagi bidan desa seperti pendirian pos kesehatan desa dan dana operasionalnya. Untuk mendukung tugas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, bidan desa juga dibantu oleh petugas medis puskesmas terdekat. “Demikian pula untuk penyediaan obat-obatan dan alat kesehatan lainnya,” ujar kadinkes.
Menurut Dedi, saat ini di Kabupaten Bandungtercatat sekitar 400-an bidan yang ditempatkan di 270 desa/kelurahan dan sisasnya di rumah sakit umum, puskesmas, termasuk di Dinkes Kabupaten Bandung.(apt)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kerusakan Jalan Capai Miliaran Rupiah
Redaktur : Tim Redaksi