Kepala Dinas Kesehata Provinsi Kepulauan Babel, dr. Hendra Kusuma jaya, mengatakan, berdasarkan catatanya, angka gizi buruk di Babel masih berada dibawah target skala nasional. Hendra optimis akan bisa menekan angka penderita gizi buruk hingga zero kasus apabila pemerintah kabupaten/kota di daerah di dalam provinsi Babel dapat tanggap terhadap permasalahan gizi buruk. selain itu juga segera melakukan penanganan bagi penderita penyakit tersebut apabila kasusnya ditemukan.
"Untuk kasus di Babel kita masih di bawah skala nasional, Babel hanya nol sekian persen, angkanya saya tidak terlalu hafal tetapi masih di bawah skala nasional, kasus balita kurang gizi di Provinsi Babel tidak terlampau signifikan, namun kita terus mengupayakan angka gizi buruk di Babel tidak ada atau sampai nol persen. Karena ini termasuk juga target dan indikator pertama dari MDGS untuk menurunkan prevelensi gizi buruk." tandasnya.
Menurut dia, berkenaan dengan kurang gizi ini, di daerah manapun pasti ada saja keluarga yang mengalaminnya, kerena masalah itu erat kaitannya dengan masalah penanggulangan kemiskinan. Pemprov Babel sifatnya hanya bisa membantu, karena yang paling bertanggung jawab terhadap penanganan masalah gizi buruk adalah kabupaten/kota.
Ia menjelaskan, kasus gizi buruk bukan hanya dikarenakan faktor kurang makan, namun juga karena pengaruh sanitasi lingkungan yang kurang baik. Oleh karena itu, Pemprov Babel mengharapkan kepada pemerintah kabupaten/kota, untuk lebih memperhatikan permasalah gizi buruk tersebut melalui berbagai program yang dijalakan seperti pemberian makanan tambahan, sosialisasi kesehatan lingkungan serta bantuan lainnya.
"Pelacakan kasus kita tetap laksanakan, melakukan monev dan evaluasi, Namun, kita lihat juga kewenangan juga ada di kabupaten/kota yang punya hak dari rumah ke rumah,untuk mengantisipasi agar kasus gizi buruk di Babel tidak terjadi."imbuhnya
Untuk mencapai target zero kasus tersebut, terang Hendra, pihaknya juga memberikan alokasi dukungan dana untuk melanjutkan program-program yang diharapkan mampu mengatasi dan mengantisipasi gizi buruk bagi balita.
"Seperti Program pemberian makanan tambahan untuk anak, dan anggaranya terus akan kita ditingkatkan, disesuaikan dengan anggaran daerah yang ada."katanya
Selain itu, upaya lain, bebernya, terus intensif melakuan penyuluhan dan sosialisasi tentang bahaya gizi buruk. Salah satu upaya, dengan terus mengintesifkan gerakan nasional sadar gizi di Babel.
Menurutnya, gerakan nasional sadar gizi yang dilaksanakan, dinilai sangat penting dalam rangka mengurangi angka kematian bayi, ibu melahirkan, ibu mengandung yang didominasi dari kurangnya kesadaran masyarakat terhadap asupan gizi yang diterimanya.
Dalam kesempatan itu, Hendra mengajurkan, bagi ibu yang mempunyai balita harus rajin memperhatikan bayinya, termasuk menimbang bayi setiap bulannya di posyandu terdekat, dan memakan makanan yang mengandung vitamin A, serta menu makanan bervariasi, mengonsumsi garam beryodium serta lainnya.
Dia berharap kerjasama semua pihak agar dapat membantu dalam upaya sosialisasi gizi kepada masyarakat, sehingga diharapkan dengan kerjasama tersebut, angka penderita gizi buruk di Babel dapat ditekan bahkan mencapai Zero kasus.(hry)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambut Tahun Baru, PLN Siaga 24 Jam
Redaktur : Tim Redaksi