Dino Patti Djalal Berharap Tiongkok Jadi Saudara ASEAN yang Baik

Selasa, 10 September 2019 – 23:12 WIB
Dino Patti Djalal. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pendiri organisasi kebijakan luar negeri Foreign Community Policy Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal berharap Tiongkok dapat mengambil peran sebagai saudara yang baik dalam hubungan dengan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), bukan sebagai kakak yang berada di posisi lebih tinggi.

Dino mengatakan pernyataan tersebut saat memberikan paparan dalam acara simposium Jakarta Forum bertajuk 'Perkembangan Tiongkok dan Masa Depan Tiongkok dan ASEAN dan Tiongkok Bersama' yang digelar di gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Selasa.

BACA JUGA: Presiden Trump, Tolong Bebaskan Hong Kong

"Skenario terbaik adalah dimana Tiongkok menjadi saudara yang baik (good brother) bagi negara-negara Asia Tenggara. Bukan sebagai kakak (big brother), karena kita menginginkan hubungan yang setara. Ini harus menjadi format hubungan dan ini membutuhkan banyak kecerdasan, kepekaan dan pengendalian dari kedua belah pihak," kata Dino.

Salah satu langkah yang dia sebut sebagai salah satu bentuk peran Tiongkok menjadi mitra yang setara adalah saat negara tersebut mengubah inisiatif 'One Belt One Road' menjadi 'Belt End Road'.

BACA JUGA: (Sulit Judul)

"Ketika 'One Belt One Road' muncul dan banyak perhatian yang ditujukan ke inisiatif tersebut, Tiongkok mengubahnya menjadi inisiatif 'Belt End Road'. Tiongkok mengubah konsepnya dan itu yang kita sukai. Tiongkok sudah menjadi negara besar, stay humble," katanya.

Dalam paparannya tentang peran Tiongkok sebagai saudara bagi ASEAN itu, Dino menyebut Tiongkok kerap menggambarkan negara tersebut dengan dua simbol, yakni naga dan panda.

BACA JUGA: Angela Merkel Bawa Rombongan Pengusaha Jerman Menghadap Penguasa Tiongkok

"Harapan saya agar Tiongkok dapat sebisa mungkin berusaha untuk lebih banyak mencerminkan panda ketimbang sosok naga. Saya menghargai kerendahan hati Tiongkok kepada negara-negara berkembang," katanya.

Dia meyakini bahwa Tiongkok sudah menjadi negara adi daya dan sikap rendah hati tersebut dapat membawa dampak baik bagi hubungan dengan negara-negara anggota ASEAN.

Sementara itu, Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN Huang Xilian, menanggapi analogi panda dan naga tersebut dengan mendobrak cerminan sosok naga yang banyak dikenal masyarakat global.

"Dalam penggambaran Barat, naga dilihat sebagai sosok yang asertif, namun dalam budaya Tiongkok, naga membawa pertanda baik. Tidak mengeluarkan api, malah mengeluarkan air dan membawanya ke area-area yang kekeringan. Tidak berbahaya," kata Dubes Huang.

Menurut dia, kerendahan diri dan perdamaian telah tertanam dalam budaya Tiongkok, sebagaimana digambarkan dalam sosok naga yang dia jelaskan. (ant/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Luncurkan Mobil Esemka Bima, Masih Ada Rasa Tiongkok?


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler