Presiden Trump, Tolong Bebaskan Hong Kong

Minggu, 08 September 2019 – 14:28 WIB
Seorang pengunjuk rasa mengacung-acungkan poster selama aksi protes di kawasan Central, Hong Kong, China, Minggu (8/9/2019). Foto: ANTARA/REUTERS/Kai Pfaffenbach/TM

jpnn.com, HONG KONG - Demonstran Hong Kong memanfaatkan renggangnya hubungan Beijing dengan Washington demi memuluskan agenda mereka. Para pengunjuk rasa menggelar aksi di depan kantor Konsulat Amerika Serikat, Minggu (8/9).

Para pengunjuk rasa itu meminta Negeri Paman Sam ikut menekan Tiongkok agar memberi otonomi lebih luas kepada Hong Kong. Beberapa peserta aksi terlihat membawa bendera Amerika Serikat. Terlihat juga spanduk berisi tulisan "Presiden Trump, Tolong Bebaskan Hong Kong."

BACA JUGA: Trump Batalkan Pertemuan dengan Taliban, Goodbye Perdamaian

Formula satu negara dua sistem Hong Kong selama ini menjamin kebebasan yang tidak dinikmati warga di bagian lain Tiongkok. Kini, banyak warga Hong Kong khawatir Beijing mengikis otonomi itu.

BACA JUGA: Rakyat Hong Kong Berontak, Donald Trump Senang

BACA JUGA: (Sulit Judul)

Tiongkok membantah tuduhan campur-tangan dan mengatakan Hong Kong adalah urusan dalam negeri. Beijing telah mencela aksi protes tersebut, juga menuduh Amerika Serikat serta Inggris menyulut kerusuhan.

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengumumkan konsesi pekan lalu dengan tujuan mengakhiri protes, termasuk secara resmi mencabut rancangan undang-undang ekstradisi yang ditentang banyak kalangan itu. Tapi, banyak orang mengatakan konsesi itu terlambat.

BACA JUGA: Angela Merkel Bawa Rombongan Pengusaha Jerman Menghadap Penguasa Tiongkok

Demonstrasi Hong Kong memang dipicu RUU Ekstradisi. Namun kini, aksi yang telah berlangsung lebih dari tiga bulan itu, telah berubah menjadi tuntutan akan demokrasi yang lebih luas. (Chaidar Abdullah/Antara/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Luncurkan Mobil Esemka Bima, Masih Ada Rasa Tiongkok?


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler