JAKARTA – Gerilya politik peserta Konvensi Capres Partai Demokrat (PD) Dino Patti Djalal terus berlanjut. Tidak hanya kalangan politisi Demokrat yang dihampirinya, namun kali ini, mantan Duta Besar RI di Amerika Serikat itu menyambangi Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di ruang kerjanya di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Senin (3/3).
Priyo sebagai tuan rumah, mengaku pertemuannya dengan Dino itu hanya untuk membicarakan berbagai persoalan rakyat, kebangsaan, dan politik terkini. Pertemuannya tidak membahas konstalasi politik pencalonan presiden.
“Kita bincang-bincang banyak hal tentang situasi rakyat, kebangsaan, dan politik terkini. Tidak soal pencapresan. Bagi saya Mas Dino, seorang tokoh muda yang mantan Dubes AS. Beliau ini Dubes yang paling top. Saya juga ikuti tokoh muda brilian ini sebagai arus baru sejarah capres PD,” tegas Priyo, Senin (3/3).
Politisi Senior Golkar ini juga mengaku mendukung dan mendoakan agar Dino sukses di Konvensi Partai Demokrat. “Saya mendoakan Pak Dino di Demokrat sukses dan baik-baik. Saya berdoa dari jauh, karena di Golkar tidak ada konvensi, maka saya mendoakan,“ papar Priyo yang mengenakan stelah jas hitam ini.
Saat ditanya kemungkinan hubungan mereka beranjak dari sahabat menjadi pasangan di politik, keduanya tak berani berandai-andai. Priyo sendiri mengaku punya banyak kesamaan pemikiran dengan Dino. “Kami punya banyak pemikiran yang sama. Namun secara khusus tidak bicarakan kemungkinan pasangan capres- cawapres. Biarkanlah itu mengalir. Jangan dilarang tapi tidak membicarakan yang terkait pilpres,” tambahnya.
Sementara itu, Dino yang hadir dengan gaya khasnya yang mengenakan kemeja lengan panjang kotak-kotak putih dengan aksen biru muda, mengaku kedatangannya menemui Priyo di DPR hanya sebatas konsultasi dan diskusi saja.
“Beliau ini adalah salah satu politisi ulung. Saya sering konsultasi dengan beliau. Namun kami tidak membahas konvensi karena jalurnya berbeda sama sekali. Saya hanya ingin menunjukkan bahwa politik santun, saya dari konvensi PD, beliau pimpinan Golkar dan tetap bisa saling berkomunikasi politik tanpa terjebak perbedaan,” ujar Dino yang mengaku mengenal Priyo saat Kongres Diaspora 2012 di Washington DC.
Lalu apa saja yang ditanyakan kepada Priyo? Dino yang mengaku dirinya masih sangat baru di dunia politik, menjelaskan, bahwa kehadirannya untuk membahas masalah pemilu, serta pentingnya Indonesia terus maju ke depan secara progresif, dan hubungan batin dan politik akan terus kita jaga.
“Yang jelas dalam pertemuan itu tidak ada kepentingan konvensi capres,” kata Dino yang sebelumnya sudah berkonsultasi pada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokwi, red) dan Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok, red). (dms)
BACA JUGA: JK Ingatkan Kader Nasdem Jangan Korupsi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenag dan MUI Berebut Stempel Halal
Redaktur : Tim Redaksi