Diorder Satu Skuadron Pesawat Tanpa Awak

Jumat, 04 Januari 2013 – 07:55 WIB
JAKARTA--Kementerian Ristek (Kemenristek) memliki kegiatan besar tahun ini. Mereka mendapatkan order dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk menyiapkan satu skuadron pesawat tanpa awak.

Menristek Gusti Muhammad Hatta di Jakarta, Kamis (3/1) mengatakan, pemesanan skuadron pesawat tanpa awak tadi pas dengan agenda utamanya selama 2013 ini. Mantan Menteri Lingkungan Hidup (Men LH) itu mengatakan, selama 2013 pihaknya fokus pada pengembangan teknologi kedirgantaraan.

"Selain pesawat tanpa awak, kita juga menyiapkan satelit dan roket dengan jarak jelajah lebih dari seratus km," tandasnya.

Khusus untuk pesawat tanpa awak, Gusti mengatakan jika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sudah memiliki sejumlah karya yang siap diproduksi secara masal. Dia mengatakan sebelum benar-benar dibuat secara masal, akan diadakan sejumlah evaluasi dulu. Namun dia mengatakan belum bisa dipastikan mana yang dipilih serta budget-nya berapa.

Dia mengatakan jika keberadaan pesawat tanpa awak itu bisa bermanfaat untuk sejumlah kepentingan. Diantaranya adalah untuk pertahanan negara. "Seperti di luar negeri, pesawat tanpa awak sudah ditempeli senjata," katanya.

elain untuk kepentingan pertahanan, Gusti mengatakan fungsi pesawat tanpa awak berikutnya adalah untuk mitigasi bencana. Misalnya digunakan untuk melintas di atas gunung yang baru meletus, daerah gempa yang sulit terjangkau, dan lain-lainnya.

Fungsi pesawat tanpa awak yang tidak kalah penting adalah untuk mengatasi kekeringan di sejumlah daerah. Gusti menuturkan pesawat ini bermanfaat untuk membuat hujan buatan. Caranya adalah masuk ke dalam gumpalan awan dan menaburkan bahan-bahan perangsang hujan. "Kalau dilakukan oleh pesawat berawak, tentu beresiko karena masuk ke dalam awan," katanya.

Terkait dengan bahan perangsang hujan, Kemenristek sudah memiliki temuan baru. Mereka bakal menggunakan bahan flare. Menurutnya, penggunaan flare 1 kg sudah setara dengan 1 ton garam. Sebagaimana diketahui, salah satu bahan perangsang hujan yang kerap digunakan adalah garam.

"Fungsi lain dari pesawat tanpa awak adalah memantau kejahatan illegal logging dan illegal fishing," katanya. Dia berharap permintaan dari Kemenhan untuk menyiapkan satu skuadron pesawat tanpa awak ini bisa dipenuhi. Untuk proses produksi masal, bisa dijalankan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Gusti berharap pencanangan teknologi dirgantara tahun ini berhasil. Dia mencontoh pencanganan teknologi mobil listrik pada 2012 yang sukses. "Jika tahun lalu mainnya di darat, tahun ini di langit," pungkasnya. (wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perusahaan Kongo Rancang Smartphone Khusus Afrika

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler