jpnn.com, SIDOARJO - Ketenangan proses belajar mengajar di SMPN 1 Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur terganggu oleh aksi BR. Pelajar kelas IX tersebut menganiaya yuniornya, AR yang merupakan siswa baru.
BR menghajar AR karena menolak memberinya uang. Di kamar mandi sekolah, AR didatangai BR.
BACA JUGA: Mobil Dinas Kapolres Situbondo Kecelakaan, Begini Kondisinya!
Permintaan ini ditolak oleh AR. Tetapi penolakan itu membuat BR marah. Bahkan BR mengejar AR sampai di halaman sekolah.
Tiba-tiba BR kemudian memukul AR hingga terjatuh.
BACA JUGA: Lihat Gaya Bupati Sidoarjo Bergoyang Bareng Anak Autis, Lucu Enggak?
Pemukulan tersebut membuat wajah bagian kiri siswa yang kemarin berseragam pramuka ini mengalami luka lebam.
Untungnya, pemukulan itu diketahui salah satu guru dan melerainya. AR lantas dibawa ke rumah sakit Siti Khodijah.
Kepala SMPN 1 Taman Abdul Qodim mengakui adanya pemukulan antar-siswa di sekolahnya. Hal tersebut terjadi sekitar pukul 10.15 pada jam istirahat. BR yang menghampiri AR di kamar mandi meminta uang kepada AR.
“Tapi (permintaan itu) ditolak dan tangan BR ditepis oleh AR,” kata Abdul Qodim seperti yang dilansir Radar Sidoarjo (Jawa Pos Group), Sabtu (22/7).
Dia mengungkapkan penolakan AR itu ternyata membuat BR tersinggung. BR kemudian memukul AR saat berada di halaman sekolah. Pemukulan itu lantas diketahui oleh guru olahraga dan dilerai.
Dia menambahkan akibat kejadian tersebut pihak sekolah telah memanggil kedua orang tua siswa. Kedua orang tua sepakat untuk menyelesaikannya lewat jalur kekeluargaan. Melalui surat pernyataan kedua siswa juga sepakat untuk berdamai.
“Proses damai juga disaksikan oleh pihak kepolisian,” terangnya.
Sementara itu, dokter UGD Siti Khodijah dr Maya Rahmayanti mengaku telah melakukan pemeriksaan terhadap pasien AR. Saat dibawa ke UGD, AR diantar oleh gurunya. “Memang ada luka lebam tetapi kami tidak bisa berikan hasil pemeriksaan lebih jauh. Pasien juga sudah kami kasih obat,” pungkasnya. (*/jee)
Redaktur : Tim Redaksi