Dipatok Ular, Jari Telunjuk Diamputasi

Sabtu, 29 Juni 2013 – 18:19 WIB
PALAS -  Apa yang dialami Afifuddin, remaja berusia 14 tahun, patut dijadikan pelajaran bagi orangtua. Yakni; segera bawa anak Anda berobat bila dipatok ular. Jika tidak, maka amputasi menjadi pilihan terakhir.

Amputasi itu harus yang dirasakan Afifuddin, putra pasangan Ghozali dan Irnawati Harahap. Jari telunjuk warga Desa Hasahatan Jae, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumut, membusuk dan terpaksa diamputasi guna menghindari penyebaran racun yang telah merusak tulang jari Afifuddin.

Irnawati Harahap, kepada Metro Tabagsel (Grup JPNN), Jumat (28/6) mengatakan, jari telunjuk di tangan kanan anaknya digigit ular ketika hendak menangkap ikan di sungai kecil yang kebetulan airnya menyusut karena kemarau sekitar Mei lalu.

Di sana, ada ular yang kemudian mematok jari tangan Afifuddin. Namun, dikarenakan ketiadaan dana, keluarga miskin ini terpaksa berobat ala kadarnya saja berupa obat kampung dan pil yang dibeli dari warung.

Tanpa disadari, jari tangan Afifuddin semakin hari semakin bertambah parah dan berair kemudian membusuk. Tetangga yang mengetahui menyarankan Irnawati segera membawanya ke Puskesmas terdekat.

“Ketika sampai di Puskesmas, bidan yang menangani mengaku Afifuddin harus segera dirujuk ke RSUD Sibuhuan. Namun, ketiadaan dana membuat saya berfikir, sebab buat makan saja kami susah,” ujar Irnawati..

Dengan keadaan yang semakin parah yang bermodalkan Jamkesmas, Irnawati memberanikan diri ke RSUD Sibuhuan pada Jumat (28/6).

Amatan METRO, Afifuddin terlihat dibawa perawat RSUD Sibuhuan untuk menjalani operasi kecil disekitar jari tangannya. Dia terlihat sedih dan terdiam saat dibawa perawat menuju ruangan operasi.

Dr Rudi yang menangani Afifuddin mengatakan, jari tangan yang terkena gigit ular tersebut harus diamputasi, sebab tulang jari sudah sempat busuk akibat sekian lama dibiarkan.

“Jarinya ini terpaksa diamputasi karena dikhawatirkan menjalar ke tangan pergelangannnya. Hal ini disebabkan sekian lama dibiarkan hampir sebulan lebih,” tutur Dr Rudi. (tan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Supir Angkot Jangan Tergesa Naikkan Tarif !

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler