Dipecat, Komisioner Bawaslu Gorontalo Buka-bukaan

Rabu, 30 Desember 2015 – 09:02 WIB
Ilustrasi Pilkada/ dok JPNN

jpnn.com - GORONTALO- Putusan pemecatan terhadap dua komisioner Bawaslu Provinsi Gorontalo dan Ketua Sekretariat Bawaslu Provinsi Gorontalo bakal membuat kondisi memanas. 

Hasyim Wantu, mantan Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo yang baru saja pulang dari Jakarta usai menghadiri Sidang DKPP yang mengeluarkan putusan pemecatan terhadap dirinya dan satu Komisioner lainnya mengungkap sejumlah fakta yang terjadi di Bawaslu Provinsi Gorontalo selama pelaksanaan pilkada serentak. 

BACA JUGA: Harga Daging Sapi Makin Mahaaaaallll

Hasyim mengatakan, selama dirinya menjabat sebagai Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Gorontalo, banyak intervensi yang datang dari pihak luar saat pelaksanaan tahapan Pilkada baik yang berlangsung di Kabupaten Gorontalo maupun Kabupaten Bonebolango. 

"Saya sering ditelpon bahkan didatangi oleh sejumlah pihak, hanya untuk meloloskan pasangan calon tertentu," ujarnya. 

BACA JUGA: Operasi Cipta Kondisi, Ribuan Miras Diamankan

Namun tidak sedikitpun intervensi dari oknum - oknum itu yang mempengaruhinya dalam meletakkan sebuah keputusan. 

Hasyim menambahkan, persoalan yang menimpanya itu juga sempat dialaminya saat masih menjabat sebagai Ketua Panwaslu Kabupaten Gorontalo, namun saat itu dirinya yang diminta oleh seluruh Panwascam untuk mundur dari jabatannya sebagai ketua Panwaslu Kabupaten Gorontalo, akhirnya mendapat pembelaan langsung dari Bawaslu Pusat. 

BACA JUGA: Kodim Serahkan Kasus Sabu 1 Kg ke Polres

"Dulu saya sempat mengalami persoalan seperti ini, namun akhrnya Bawaslu RI menilai saya dalam posisi benar, dan hal ini juga saya alami kala menjabat sebagai Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo," ungkapnya. 

Namun, Hasyim juga mengaku heran dengan sanksi yang jatuh kepadanya, pasalnya dirinya yang diposisikan sebagai teradu namun ada orang lain yang ikut mendapatkan sanksi. Hasyim menegaskan, kedepannya meski dirinya tidak lagi ikut terlibat dalam lembaga penyelenggara pilkada di Provinsi Gorontalo, dirinya tetap akan melakukan pengawasan terhadap proses demokrasi di Provinsi Gorontalo. 
"Yang saya heranm, setiap kali mau pilgub saya pasti dilengserkan, makanya saya sering bertanya dalam hati, ada apa dengan pilgub ini sebenarnya," ujarnya tertawa.  (tr-45/dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Warga Tolak Bantuan Renovasi Rumah dari Pemerintah, Kenapa Ya?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler