Dipercaya Piaraan Raja, Harimau Sumatra Dimakamkan Secara Adat

Selasa, 17 Agustus 2021 – 07:22 WIB
Ilustrasi, Harimau Sumatra di Taman Margasatwa Ragunan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, PASAMAN - Seekor harimau Sumatra mati di Kanagarian Sontang Cubadak, Kecamatan Padang Gelugur, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat akhir pekan lalu.

Masyarakat setempat menolak harimau tersebut dibawa tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) ke Kota Padang, dan memilih menguburkan secara adat.

BACA JUGA: Dua Harimau Sumatra di Ragunan Sempat Terpapar Covid-19, Kok Bisa?

Meski pihak BKSDA sudah melakukan mediasi, niniak mamak dan masyarakat setempat bersikeras tidak memberikan izin bangkai harimau Sumatra itu keluar dari wilayahnya.

Sebagian warga setempat meyakini harimau tersebut milik raja.

BACA JUGA: Lihat, Harimau Sumatra Jantan Itu Tertangkap


Harimau Sumatra yang mati di Kenagarian Sontang Cubadak, Kecamatan Padang Gelugur, Kabupaten Pasaman disemayamkan dan dimakamkan oleh masyarakat dengan kearifan lokal. Foto: diambil dari Posmetro Padang

Untuk menghindari pencurian jasad harimau, masyarakat setempat mengecor makam dan menggelar upacara adat selama beberapa hari.

BACA JUGA: Harimau Sumatra yang Meneror Warga Subulussalam Akhirnya Masuk Perangkap

Babinsa Koramil 05/Rao Kodim 0305 Pasaman, Sersan Naspo Hasibuan mengatakan, masyarakat menolak harimau mati itu dibawa oleh BKSDA ke Kota Padang.

Pasalnya, masyarakat setempat mau menguburkan harimau tersebut secara adat. Menurut warga, harimau itu ada tiga ekor.

"Masyarakat takut dua harimau lagi memangsa manusia. Makanya mereka harus memakamkan satu yang mati itu secara adat. Dari pengakuan warga, harimau ini adalah milik raja, sudah turun temurun. Keturunan Raja Sontang juga mempercayainya,” ujar Sersan Naspo seperti dikutip dari Posmetro Padang.

Sersan Naspo menambahkan, masyarakat juga sangat meyakini dan sudah membuktikan, saat kampung mereka akan datang masalah, atau ada warga yang berzina, harimau akan datang ke kebun sang raja.

"Saat harimau sakit, datang juga ke kebun raja untuk diobati. Sudah beberapa kali mereka memberikan makanan dan obat di kebun pondok raja. Setelah dilakukan dialog dengan masyarakat, akhirnya harimau dikubur di depan rumah raja,” ujarnya.

Pihak BKSDA Sumbar Ardi Andono mengatakan, informasi harimau mati tersebut didapatkan dari laporan salah seorang anggota DPRD Kabupaten Pasaman.

Dalam laporan diketahui ada yang melihat harimau sakit dan tertidur di dekat Bendungan Sontang.

"Warga mengirimkan video harimau yang masih hidup dengan kondisi lemas kepada BKSDA. Dokter hewan di BKSDA menduga harimau tersebut mengalami dehidrasi berat,” kata Ardi.

BKSDA memperkirakan harimau Sumatra yang mati berumur 7-8 tahun. Jenis kelaminnya jantan, panjang badan kurang lebih 170 cm dan ekor sepanjang 60 cm. (mir)

Artikel Ini Telah Terbit di:
https://posmetropadang.co.id/mati-harimau-sumatra-dimakamkan-secara-adat-di-kenagarian-sontang-cubadak-kabupaten-pasaman-masyarakat-meyakini-milik-raja-tak-diperbolehkan-dibawa-oleh-bksda/


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler