jpnn.com, JAKARTA - Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta masih menyelidiki penyebab dua harimau Sumatra di Taman Margasatwa Ragunan, Tino dan Hari, yang sempat terpapar Covid-19.
Kepala Distamhut DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan bahwa kedua harimau itu tidak menularkan virusnya kepada manusia.
BACA JUGA: Fendy Soeryo Widodo Ditetapkan sebagai DPO, Bagi yang Melihat Tolong Lapor ke Sini
Sebab, belum ada studi yang menunjukkan eksudat satwa yang terinfeksi Covid-19 mengandung virus aktif.
"Kami juga sudah melakukan tracing kepada perawat dan petugas saat satwa sakit, tidak ada yang terpapar Covid-19. Sehingga, kami masih menelusuri penyebabnya," kata Suzi dalam keterangan tertulis.
BACA JUGA: Polisi Tetapkan Tersangka Baru Kasus Tewasnya Mahasiswa Unitas 2019 Silam
Suzi menambahkan bahwa saat ini kondisi kedua hewan itu sudah pulih dan membaik.
"Kondisi kedua satwa sudah sehat. Nafsu makan sudah kembali normal dan satwa juga sudah kembali aktif," ujar Suzi.
BACA JUGA: Buat Laporan Palsu Kehilangan Motor, Doni Sanjaya Kini Mendekam di Balik Jeruji
Sebelumnya, kasus Covid-19 pada dua harimau Sumatra itu berawal pada 9 Juli 2021.
Saat itu, salah satu harimau Sumatra bernama Tino yang berusia sembilan tahun mengalami sakit sesak napas, bersin, keluar lendir dari hidung, dan penurunan nafsu makan.
Selanjutnya, dua hari kemudian, satu harimau Sumatra lainnya bernama Hari yang berusia 12 tahun mengalami sakit yang sama dengan Tino.
BACA JUGA: Mbak Farida Setiap Hari Buka Warung Sayur, Ternyata Cuma Kedok Belaka
"Pada tanggal 14 Juli, kami lakukan pengambilan sampel dengan diswab kemudian dikirim ke laboratorium Pusat Studi Satwa Primata, IPB Bogor. Lalu, hasilnya keluar tanggal 15 Juli yang menyatakan bahwa kedua satwa tersebut terpapar Covid-19," ujar Suzi. (cr1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi