Dipereteli, Bangkai Kereta Membara

Jumat, 06 September 2013 – 10:09 WIB

jpnn.com - MADIUN - Proses pembongkaran bangkai kereta api di kawasan PT Industri Kereta Api (PT Inka), Madiun, berakhir dengan kobaran api kemarin sore (5/9). Bangkai kereta yang tengah dipereteli itu ludes dilalap si jago merah. Diduga, kebakaran terjadi karena kelalaian pegawai Inka yang membongkar bangkai kereta tersebut.

Naning, warga yang tinggal di belakang pabrik kereta api itu, menjelaskan bahwa bau menyengat tercium sekitar pukul 16.00. Penasaran, dia keluar rumah untuk memastikan sumber bau tersebut. Pada saat itulah, dia melihat asap mengepul dari belakang Inka.

BACA JUGA: Data Honorer K2 Diserahkan di Bali

Warga pun naik ke lantai 2 rumah Setiajid dan mengetahui adanya gerbong kereta yang terbakar. Khawatir api membesar dan merembet ke rumah warga, mereka melaporkan hal itu ke pegawai Inka yang rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian. ''Kami lapor ke Pak Budi (salah seorang pegawai Inka, Red). Lalu, Pak Budi langsung menelepon ke kantornya,'' terangnya.

Eko Susanto, petugas BPBD Kota Madiun, menjelaskan, api dengan cepat melalap satu gerbong kereta. Api dipadamkan dengan cara manual oleh beberapa pegawai Inka. ''Menggunakan tabung apar milik Inka dan air seadanya,'' ujarnya.

BACA JUGA: Alex-Ishak Unggul Tipis

Saat dikonfirmasi, staf Humas PT Inka, Bintang Gumilar, menyatakan bahwa sebelum kebakaran terjadi, beberapa pegawai Inka membongkar kereta yang tidak terpakai. Mereka menggunakan gerinda untuk memotong pelat besi. Ter­nyata, menurut Bintang, saat memotong pelat tersebut muncul percikan api yang mengenai karpet.

''Isi kereta kan karpet, jok yang ada busanya, ada juga yang seperti tripleks tebal, jadi mudah terbakar. Apalagi, anginnya kencang,'' paparnya. (mg3/irw/jpnn/c16/ami)

BACA JUGA: Gubernur Diminta Jangan Hambat Provinsi Tapanuli dan Kepulauan Nias

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satgas Sail Komodo Asah Nasionalisme Pelajar di NTT


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler