Diperkosa, Dibunuh, Dikuliti

Rabu, 30 Oktober 2013 – 07:25 WIB

jpnn.com - NGANJUK - Sumarmi, 27, janda muda asal Dusun/Desa Karangsono, Kecamatan Loceret, ditemukan tewas mengenaskan di kebun kosong belakang rumahnya Selasa (29/10). Tubuhnya terkubur tumpukan daun-daun kering dengan kondisi nyaris telanjang. Mirisnya lagi, terdapat luka segar seperti dikuliti senjata tajam di sekitar kemaluan korban.

Jenazah Sumarmi ditemukan oleh Nurhadi, 80, ayah kandungnya pada pukul 07.30. Awalnya, sejak pagi buta, Nurhadi dan sejumlah kerabat Sumarmi bingung mencari-cari perempuan bertubuh mungil tersebut. "Biasanya setiap subuh, dia selalu ke kamar kecil," kata Sulikah, 40, salah seorang kakak kandung Sumarmi.

BACA JUGA: Satroni Rumah Dokter, Perampok Sekap Dua Pembantu

Menurut Sulikah, "ritual" yang dilakukan Sumarmi nyaris sama setiap hari. Setelah bangun dan salat Subuh pada pukul 04.30, dia langsung menuju kamar mandi yang letaknya terpisah dari bangunan rumah utama. Tepatnya di sisi utara rumah yang bersebelahan langsung dengan kebun kosong yang cukup luas.

Sumarmi yang merupakan anak kedelapan di antara sepuluh bersaudara itu tinggal bersama beberapa saudara di rumah orangtuanya. "Tadi (kemarin, Red) dia pamit mau buang air ke kamar mandi," ujar Sulikah lagi. Baju yang terakhir kali dikenakan Sumarmi adalah kaus lengan pendek merah dan celana pendek hitam sebatas lutut.

BACA JUGA: 50 Persen Pengguna Narkoba Pelajar SMA

Keluarga Sumarmi mulai gelisah. Sebab, hingga matahari meninggi, wanita muda tersebut tidak kelihatan. Padahal, biasanya, setelah mandi dan buang air di kamar kecil, dia selalu cepat kembali ke rumah. Sebab, setelah itu, dia biasanya pergi ke rumah Sunaryo, 25, adiknya untuk ngemong keponakan. Nurhadi dan sejumlah tetangga yang kebingungan kemudian berpencar mencari Sumarmi.

Seperti mendapat firasat, Nurhadi tiba-tiba mengajak salah satu tetangga ke pekarangan di sisi utara rumah. Pada pukul 07.30, teka-teki keberadaan Sumarmi terjawab setelah Nurhadi menemukan sebelah kaki manusia nongol dari timbunan daun kering. Letaknya tepat berada di bawah rerimbunan pohon bambu.

BACA JUGA: Polisi Tangkap Pengunggah Foto Polwan Tanpa Busana

Namun, ketika itu, Nurhadi tidak berani membuka rimbunan daun dan memeriksa lebih dekat. "Bapak lalu memanggil orang-orang," sambung Sunaryo, adik kandung Sumarmi.

Belakangan tangisan keluarga Sumarmi semakin kencang setelah mendengar saudara mereka dibunuh secara sadis. Sumarmi dikabarkan sempat diperkosa, ditelanjangi sebelum kemudian diiris kulit kemaluannya. "Mbak (Sumarmi) itu tidak pernah bermusuhan sama orang. Dia juga jarang bepergian jauh dari rumah kalau tidak rame-rame dengan keluarga," ujar Sunaryo lagi.

Tidak seorang pun di antara sejumlah tetangga Sumarmi yang menyatakan melihat orang mencurigakan beberapa saat sebelum kejadian.

Dr Rony Subagjo SpKj, ahli psikologi forensik RS Bhayangkara Kota Kediri yang kemarin mendapatkan informasi kejadian itu menambahkan, ada tanda khusus yang menarik perhatiannya pada kasus pembunuhan tersebut. Aksi pelaku menyayat dan menguliti alat kelamin korban diyakini Rony sebagai bentuk kekesalan dan kental oleh motif dendam. (pas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi tak Peduli Klaim Adiguna Sutowo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler