Selain mengagetkan, Ade pun mengatakan temuan Satpol PP itu juga menjadi tamparan bagi semua pihak
“Temuan itu menjadi pukulan telak
BACA JUGA: Perkosa Adik Ipar Hingga Hamil
(Apalagi) terjadi di Kota Santri (julukan Kota Tasikmalaya),” ujarnya saat dihubungi lewat sambungan teleponnya semalam.Diberitakan Radar Tasikmalaya, Rabu (30/11), Nungki (bukan nama sebenarnya), perempuan berusia 16 tahun mengaku terjun ke dunia prostitusi, karena butuh uang untuk hidup dan bersekolah
BACA JUGA: Azhari tertangkap Bawa Ganja 1 Kg
Kini, Nungki yang mengaku masih kelas dua ini mengaku kapok dan akan berhenti”Ini harus jadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemkot agar melakukan review setiap kebijakan di dunia pendidikan,” ujar Ade yang juga disapa Aru.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), kata Ade, harus me-review metodelogi proses kegiatan belajat mengajar, sebab yang ia lihat, sekolah lebih memberikan penekanan aspek kognitif ketimbang apektif
BACA JUGA: Kacab Merpati Ditemukan Tewas Tergantung
”Seharusnya lebih pada aspek psikomotor,” ujarnya.Ia mencontohkan, setiap momentum kelulusan, siswa mayoritas turun ke jalan dan mencorat-coret baju”Jangan biarkan mereka seenaknya dalam berperilaku maupun bersikapGuru, orang tua serta lingkungan masyarakat harus bisa turut menjaga,” harapnya.
Asep Suherlan, tokoh masyarakat Cempakawarna, Kota Tasikmalaya mengaku prihatin dan miris mengetahui ada pelajar yang menjadi PSK”Untuk itu pemkot harus tegas dalam menegakkan Perda 12 (tentang Tata Nilai yang Sesuai Syariat Islam, red),” harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tasikmalaya Drs Oslan Khaerul Falah meminta sekolah yang mempunyai siswi terlibat dalam kasus asusila harus bersedia melaporkan ke Disdikbud.
Ia menuturkan, meski tersandung kasus asusila, sekolah terkait tidak boleh merasa malu melapor, karena Disdikbud sebagai instansi pemerintahan memiliki andil untuk melakukan pembinaan pada siswa maupun warga sekolah.
“Sampai saat ini belum ada laporan pada kami terkait pelajar yang terazia Satpol PP sedang menjadi PSKKami meminta sekolah untuk berterus terang dan menceritakan kisah sebenarnya pada kami,” ungkapnya saat dihubungi Radar lewat telepon seluluernya, kemarin (30/11) soreMeski nantinya Disdikbud memiliki data tentang siswi sekolah yang memiliki anak didik yang menjadi PSK, ia berjanji aib sekolah bersangkutan tidak akan dipublikasikan.
Agar tidak terjadi lagi kasus pelajar menjual diri, Oslan berharap, pengawasan dari sekolah harus lebih ditingkatkanIa meminta kepala sekolah, guru Bimbingan Konserling (BK) serta guru pendidikan agama harus lebih peka melihat kondisi kejiwaan siswanya.
“Kalau ada masalah anak itu cenderung diam atau sebaliknya, hiperaktif, sebagai pendidik kita harus bisa membedakan kondisi kejiwaan siswaJangan sampai kecolonganDekati siswa yang terlihat bermasalahAjak mereka ngobrolJika mereka tetap berprilaku tidak terpuji, jangan takut memberikan hukuman, tapi hukuman yang mendidik,” ungkapnya seraya menuturkan orang tua dan lingkungan juga harus proaktif dalam tindakan preventif(kim/rst/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Perawan Dicabuli Lima ABG
Redaktur : Tim Redaksi