Kacab Merpati Ditemukan Tewas Tergantung

Kamis, 01 Desember 2011 – 00:08 WIB

MAKASSAR - Peristiwa tragis kembali terjadi di MakassarImam Bagus Nugroho (40) Kepala Cabang Merpati ditemukan tewas di kamar rumahnya yang terletak di salah satu kompleks perumahan mewah di Jalan Sungai Saddang, Rabu (30/11)

BACA JUGA: Satu Perawan Dicabuli Lima ABG



Tewasnya korban menyisakan tanda tanya besar
Dugaan pun muncul bagi setiap orang yang menyaksikan mayat korban

BACA JUGA: Minum Cairan Pemutih, Polisi Sekarat

Ada yang beranggapan korban tewas akibat gantung diri, namun tak sedikit yang menganggap tewas dibunuh.

Pasalnya kondisi korban saat pertama kali ditemukan dalam posisi duduk dekat jendela kamar, dengan seutas kain yang dibuat seolah menjadi tali masih menjerat di lehernya
Wajah membiru dengan darah keluar dari mulut

BACA JUGA: Sering Menganiaya, Anak Polisikan Ayah Kandung

Di sudut pandang lain, posisi korban tidak memungkinkan akan tewas gantung diri dengan posisi ituTali yang terikat pada jendela tidak memungkinkan tubuh korban bisa tergantung.

Korban tewas pertama kali ditemukan oleh mertua korban, Ida (45)Dari kesaksiannya, Ida mengaku melihat korban sudah tak bernyawa sekira pukul 14.14 Wita ketika pulang dari bandara Sultan HasanuddinIda mengaku tidak punya firasat apapun dengan kematian korbanSaat tiba di rumahnya, pintu rumah dalam keadaan tertutup namun tak terkunciBegitu juga pintu kamar korban yang terbuka tanpa ada tanda-tanda terbuka paksa.

"Saat tiba di rumah, saya berniat menyediakan makan siang untuk Nugi (sapaan akrab korban)Pintu kamar terbuka sedikitSaya lihat dia sepintas seperti orang yang sedang berdoaTapi ketika saya masuk ke kamar, astaga saya lihat wajah yang sudah membiru dan darah mengalir dari mulutnya," tutur Ida sambil terisak meratapi kepergian anak
menantunyaLantaran panik dia lalu keluar rumah memberitahu satpam yang kemudian menyebar ke warga sekitar.

Ida benar-benar tidak menyangka korban tewas dalam keadaan seperti ituBahkan dia mengaku, sesaat sebelumnya masih berbicara lewat telepon dengan korbanMenanyakan apakah mertuanya sudah sampai di bandara atau belumOlehnya itu, Ida menduga tidak mungkin korban melakukan tindakan tersebutLagi pula menurut Ida tidak ada masalah yang menimpa anak menantunya tersebut. 

"Dia baru datang dari Jakarta semalamDia baik-baik sajaTidak ada masalah dengannyaPukul 12.32 tadi (kemarin) saya masih berbicara dengan Nugi, menanyakan keberadaan saya yang saat itu berniat menuju bandara untuk ambil kiriman," tuturnya dengan terus menitikan air mata.

Kondisi korban memang tidak wajar jika disebut gantung diriTubuhnya tidak menggantungSeutas kain yang terikat di lehernya juga tidak berada di langit-langit kamar, melainkan hanya terikat pada jendela kamar yang sangat tidak memungkinkan tubuh korban akan menggantungHal inilah yang meyakinkan mertua korban beranggapan tidak mungkin dilakukan sendiri oleh korban"Tidak mungkin dia melakukan ini sendiri," ujar Ida

Istri korban, Andi Indriah Syafitri (26) tak henti-hentinya menangisi sang suamiDia yang baru menikah dengan korban empat bulan lalu merasa sangat terpukulTak menyangka suaminya akan meninggal dengan cara seperti ituDia yang hanya bisa pasrahHanya kerabat yang terus memberi dia dorongan untuk tetap bersabarHanya sebuah kalimat yang terus terulang keluar dari mulutnya"Tidak ada mi suamikuTidak ada mi suamiku,".

Vero, rekan kerja korban yang dimintai keterangan tentang keseharian istri korban Andi Indriah Syafitri mengatakan, tidak pernah mendengar keluhan maupun masalah rumah tangga rekannya ituDia juga mengaku sangat terkejut dengan kejadian yang menimpa korban"Saya sendiri merasa tidak ada masalah dengan keluarganya, karena Indri juga tidak pernah cerita kepada sayaSaya kaget sekali mendengar kematian suaminya," ujar Vero yang terus mendampingi mertua korban.

Zaenal, Petugas Keamanan Kompleks Town House  yang sedang jaga saat itu juga tidak mendapatkan sesuatu yang mencurigakanDirinya bahkan baru mengetahui jika korban tewas di kamarnya setelah mendengar kabar dari mertua korban"Saya jaga dari jam 07.00 pagiTidak ada hal yang mencurigakanOrang luar yang berkunjung ke rumah ini juga paling keluarga istri korban sendiri, tidak ada orang lain," ujar Zaenal.

Petugas dari Polsek Rappocini yang datang ke lokasi kejadian langsung memasangi garis polisi pada kamar korbanSesaat kemudian, mayat korban dibawa ke RS Bhayangkara oleh tim identifikasi Polres Rappocini dan Dokter Polda Sulsel untuk proses selanjutnya

Wakasatreskrim Polrestabes Makassar Kompol Anwar Hasan saat dimintai keterangan mengatakan, saat ini pihaknya masih dalam proses penyelidikan awalBelum mengetahui modus dan motif yang ada di balik kejadian iniSementara itu, mayat korban yang saat ini RS Bhayangkara juga akan diautopsi, setelah sebelumnya meminta persetujuan kepada keluarga korban

"Saat ini keluarga korban dan sekuriti masih dalam tahap pemeriksaanKami belum bisa memberikan dugaanOlehnya itu, akan dilakukan autopsi pada korban untuk penyelidikan selanjutnya," jelas Anwar Hasan(yat/fap)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 WNA Divonis 5 Bulan Penjara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler