Dipicu Selingkuh, Istri Dalangi Pembunuhan Suami

Jumat, 17 Januari 2014 – 10:51 WIB

jpnn.com - BANYUWANGI - Terkuak sudah kasus pembunuhan sadis paranormal Hanipan alias Buang, 58, warga Dusun Sumberagung, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi, pada malam Natal (25/12) tahun lalu. Anggota Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Banyuwangi berhasil membekuk tujuh di antara delapan komplotan pembunuh sadis tersebut Kamis (16/1). Ternyata, pembunuhan keji itu didalangi istri korban, yakni Rindiawati alias Ririn.

Tujuh orang yang diduga terlibat kasus pembunuhan tersebut ditangkap di rumah mereka Rabu malam (15/1). "Ririn meru­pakan istri korban (Buang). Dia (Ririn) diduga otak perencanaannya,'' ujar Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf.

BACA JUGA: Takut Dicerai Istri, Kabur dari Lapas

Selain Ririn, enam tersangka lain yang ditangkap adalah Abdul Kamat Heriyono, 41; Tomas Triyantoro, 19; Satuman, 36; dan Nur Wahid, 23. Semua merupakan warga Kabupaten Jember. Dua tersangka lainnya, Asin, 35, dan Romli, 55, tinggal di Kabupaten Lumajang.

Dari tangan para tersangka, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti (BB). Yakni, tiga motor yang digunakan beroperasi, termasuk motor Honda CBR 250 hitam bernopol P 4088 XE milik korban. "Para tersangka dan BB kami amankan di polres," jelasnya.

BACA JUGA: Warga Malaysia Bawa 11 Ribu Ekstasi

Menurut Yusuf, tujuh tersangka yang ditangkap tersebut memiliki peran yang berbeda-beda. Saat eksekusi pada Rabu (25/12) pukul 02.00, ada enam orang yang datang ke lokasi. Mereka adalah Kamat, Tomas, Satuman, Asin, Nur Wahid, dan MM. "Pelaku berinisial MM berhasil kabur dan sudah kami tetapkan sebagai buronan," paparnya.

Di antara enam tersangka itu, jelas dia, hanya Kamat yang bertugas mengawasi di luar. Yang masuk ke rumah dan mengeksekusi korban adalah Tomas, Satuman, Asin, Nur Wahid, dan MM. "Kamat ini otak pembunuhannya. Saat kejadian dia mengawasi dan berada di luar rumah korban," jelasnya.

BACA JUGA: Rampok Ala Ninja Beraksi di Siang Bolong

Menurut keterangan para tersangka, kata Yusuf, para pelaku menghabisi korban dengan cara memukul kepalanya menggunakan kayu. Kayu yang digunakan untuk membunuh korban kini tengah dicari. "Kami masih memeriksa untuk mencari bukti lainnya," tegasnya.

Kamat yang menjadi otak pembunuhan itu ditengarai memiliki hubungan khusus dengan Ririn. Sebab, sebelum mengeksekusi Buang, mereka sering bertemu. "Ririn yang memberi kode bahwa korban (Buang) berada di rumah dan sudah tidur," ungkapnya.

Bagaimana peran Romli? Tersangka yang tinggal di Desa Salak, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, itu berperan menerima pelimpahan motor Honda CBR 250 hitam bernopol P 4088 XE milik korban. "Motor hasil perampokan itu diserahkan ke Romli," kata Yusuf.

Mengenai motif pembunuhan dan perampokan tersebut, Yusuf menyebutkan, kasus itu dipicu balas dendam. Buang yang menjadi korban diduga memiliki utang Rp 80 juta kepada Kamat. "Kamat sudah sering menagih, tapi Buang hanya berjanji," ungkapnya. (abi/c1/bay/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seminggu Disekap Teman Facebook


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler