jpnn.com, SURABAYA - Mantan ketua DPRD Surabaya Armuji menangis terharu ketika tahu namanya dipilih oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan untuk menjadi calon Wakil Wali Kota Surabaya mendampingi Eri Cahyadi.
Nama Armuji diumumkan PDI Perjuangan pada 2 September kemarin setelah sempat ada berbagai isu yang beredar terkait nama calon-calon dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
BACA JUGA: Eri Cahyadi-Armuji Bukti Mega dan Risma Satu Frekuensi
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bu Megawati, DPD PDIP Jatim, dan DPC PDIP Surabaya yang telah memberikan kepercayaan kepada Pak Eri dan saya di Pilkada Surabaya 2020," kata Armuji sambil menangis haru di Surabaya.
Armuji juga tidak lupa mengucapkan terima kasih pada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang telah membantunya selama ini hingga akhirnya rekomendasi bakal cawali dan cawawali Surabaya dari PDIP turun.
"Bu Risma juga mengajari saya untuk tegak lurus untuk kepentingan warga Surabaya," ujar mantan Ketua DPRD Surabaya ini.
Bersama Eri Cahyadi yang merupakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Armuji bertekad untuk meneruskan apa yang sudah berhasil dilakukan Wali Kota Surabaya selama ini.
BACA JUGA: Megawati Soekarnoputri: Awas Surabaya, Siapa yang Melawan Saya, Ingat!
Armuji mengaku berada di kediamannya di Panjaringan Sari, Surabaya, pada saat Ketua DPP Bidang Politik PDI Perjuangan Puan Maharani membacakan surat keputusan rekomendasi secara virtual.
"Saya melihat siaran langsung dari DPP di rumah bersama keluarga, istri dan anak-anak," katanya.
Sebenarnya, Armuji yang kini jadi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, pada 4 Juli lalu menggelar konferensi pers untuk menyatakan mundur dari pencalonan Pilkada Surabaya, baik sebagai calon wali kota maupun wakilnya.
Salah satu alasannya, kata Armuji ketika itu, dia ingin memberikan kesempatan bagi beberapa pengurus DPC yang ingin maju, tetapi tidak mau mendaftar.
Tidak disebut siapa yang dimaksud, tetapi diduga adalah Whisnu Sakti Buana, yang tidak ikut pendaftaran calon ke PDI Perjuangan Surabaya. (ant/nis/ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia