Diplomasi Efektif Hasilkan Ekonomi Produktif

Senin, 11 Mei 2020 – 23:33 WIB
Dewn Kehormatan Hanura Gery Hakubun (kiri). Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Kehormatan Hanura Gery Hakubun mengatakan, peran duta besar saat ini harus lebih dipusatkan ke bidang ekonomi. Pasalnya, perkembangan global yang begitu cepat membuat Indonesia terancam tertinggal dari negara-negara lain.

"Beberapa kali saya mendengarkan pidato Pak Presiden Jokowi bahwa di era saat ini bukan negara besar yang mengalahkan negara kecil, melainkankan negara cepat yang mengalahkan negara lambat," ujar dia, Senin (11/5).

BACA JUGA: Rombongan Mbak Puan Studi Banding ke Kantin Diplomasi Kemenlu

Peran tersebut, lanjut dia, berada tepat di pundak duta besar dan para diplomat yang ditugaskan diseluruh dunia. Sehingga duta besar diberi kewenangan penuh dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara maksimal.

Dengan peran yang begitu besar dan sangat, sudah barang tentu tugas seorang duta besar seharusnya sangat besar dalam mempengaruhi iklim politik dan ekonomi dinegara asalnya. Dia mengingatkan, Presiden Jokowi sendiri pernah mengatakan di Istana Bogor pada 9 Januari 2020 bahwa seluruh duta besar ditugaskan menjadi duta investasi dan ekspor.

BACA JUGA: Masalah Natuna Bisa Diselesaikan Menggunakan Diplomasi Pintu Belakang

"Presiden Jokowi menyadari bahwa selain pentingnya peran diplomasi di bidang politik, bidang ekonomi adalah sektor utama yang tidak bisa disepelekann begitu saja apalagi dengan era digital yang begitu transparan dan cepat," beber dia.

Menurut Gery, salah satu cara agar dapat mengoptimalkan peran duta besar tersebut adalah jangan pernah terpaksa dengan lingkungan tertentu. Duta besar sesungguhnya adalah jabatan karier dan juga jabatan politik.

BACA JUGA: Diplomasi Musik Jadi Jurus Dubes Tantowi Yahya Taklukkan Pasifik

"Sehingga seharusnya akan lebih mudah untuk mencari orang-orang yang berpotensi dapat menjalankan fungsi sebagai duta investasi mapun duta ekspor di negara yang ditempatkan," lanjut dia.

Dengan era teknologi yang transparan seperti ini, sudah saatnya presiden jokowi lebih selektif dan mempertimbangkan agar memilh duta besar yang mempunyai jiwa enterpreneurship serta kemampuan marketing yang produktif. Sehingga keinginan presiden agar para diplomat itu menjadi duta investasi dan eksport dapat terwujud.

Lebih lanjut Gerry mengatakan, masih banyak negara-negara yang dapat digali peluang kerja sama investasi dan perdagangannya. Namun, kita harus aktif menjemput peluang-peluang tersebut.

"Semua tergantung dari para ujung tombak kita di luar sana. Karena mereka adalah yang mempunyai kewenangan makanya disebut yang mulia dan mempunyai kuasa penuh," pungkas dia. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler