Diplomat RI Lihat Langsung Kehidupan Muslim Uighur di China, Sebut Media Barat Bohong

Senin, 01 Mei 2023 – 22:13 WIB
Konsul Jenderal RI di Guangzhou Ben Perkasa Drajat (tengah) berbincang dengan pemandu wisata lokal (kiri) saat mengunjungi objek wisata kota tua Kashgar, Daerah Otonomi Xinjiang, China, pada 24 April 2023. Foto: ANTARA/Xinhua

jpnn.com, BEIJING - Sejumlah diplomat dari 14 negara, termasuk Indonesia, melakukan kunjungan ke Daerah Otonomi Xinjiang pada 24-28 April atas undangan Kementerian Luar Negeri China (MFA).

Para konsul jenderal dari 14 negara, seperti Brazil, Iran, Indonesia, Pakistan, Ekuador, dan Senegal, yang bertugas di berbagai daerah di China mengunjungi beberapa kota di Xinjiang, di antaranya Urumqi, Kashgar, dan Turban.

BACA JUGA: Laporan PBB soal Muslim Uighur: China Lakukan Kejahatan Kemanusiaan dan Pelanggaran Hak Reproduksi

Konsul Jenderal RI di Guangzhou Ben Perkasa Drajat mengatakan bahwa umat Islam di Xinjiang bebas melakukan ibadah di masjid.

"Berita dari media Barat bahwa pemerintah China tidak mengizinkan umat Islam melakukan kegiatan keagamaan adalah tidak benar," kata Ben dikutip People's Daily, media arus utama China, Sabtu.

BACA JUGA: Didesak Qin Gang soal Isu Uighur, Menlu Turki Berjanji Tidak Serang China

Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, lanjut Ben, Indonesia dengan tegas menentang kekuatan luar yang memanipulasi masalah Xinjiang dan mencampuri urusan dalam negeri China.

Dia berharap Indonesia dan China dapat terus meningkatkan hubungan kerja sama dan mendorong beberapa tokoh dari Indonesia mengunjungi daerah otonomi yang mayoritas penduduknya dari kalangan etnis minoritas Muslim Uighur itu.

BACA JUGA: 30 Tokoh Islam Saksikan Sendiri Kondisi Muslim Uighur, Begini Realitanya

Dalam lawatannya itu, para utusan khusus dari 14 negara mendatangi kota tua Kashgar yang sedang dipadati wisatawan menjelang puncak musim liburan Hari Buruh.

Negara-negara Barat menuduh Beijing melakukan serangkaian pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis minoritas Muslim Uighur di Xinjiang, mulai dari penahanan warga setempat di kamp konsentrasi, genosida, hingga kerja paksa.

Untuk menjawab tuduhan tersebut, Beijing rajin mengundang diplomat dan utusan asing mengunjungi Xinjiang. Bahkan, pimpinan Komisi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah mengunjungi daerah itu.

Belum lama ini, Menlu Gambia Mamadou Tangara juga mengunjungi daerah setingkat provinsi di wilayah barat laut daratan Tiongkok itu. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler