Diprediksi Bakal Sengit, Siapa Bakal Serang Duluan?

Laporan Apridio Ananta-Hendra Eka dari Hanoi

Senin, 12 September 2016 – 10:45 WIB
Pelatih Tim Nasional U-19, Eduard TJong memberikan arahan saat memimpin latihan di lapangan ABC Phuong Dong, Hanoi. Minggu, 11 September 2016. FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS

jpnn.com - HANOI – Hari ini (12/9), Garuda Muda akan menjalani laga perdana di ajang Piala AFF U-19 2016.

Skuat besutan Eduard Tjong itu bakal melaluinya dengan tidak mudah. 

BACA JUGA: Skuat Timnas U-19 Sholat Idul Adha di Hanoi

Sebab, lawan pertama timnas U-19 adalah salah satu unggulan di grup B selain Thailand dan Australia, yakni Myanmar. 

Laga di Vietnam Youth Training Football Centre itu memang diprediksi bakal sengit. 

BACA JUGA: Garuda Muda Hebat! Ini Perkiraan Pemain Hadapi Myanmar

Selain karena pertandingan pertama yang notabene selalu ketat, dua tim memiliki karakter bermain yang hampir sama. Yakni, cepat dalam menggalang serangan.

’’Saya yakin, besok (hari ini, Red) kedua tim mencoba lebih banyak mengambil inisiatif serangan lebih dulu. Selain fokus dengan itu (strategi penyerangan, Red), kami mencari formula untuk membendung serangan lawan,’’ kata Edu –sapaan akrab Eduard Tjong–  kepada Jawa Pos dalam sesi latihan timnas U-19 di lapangan ABC Phuong Dong, Hanoi, kemarin (11/9).

BACA JUGA: Fix, Usung Formasi 4-2-3-1, Tjong Andalkan Serangan Balik

Pernyataan mantan pelatih PS TNI tersebut memang beralasan.

Sebab, dalam pengamatannya, Myanmar selalu setia dengan skema menyerang 4-3-3. Di sisi lain, Edu memainkan formasi 4-2-3-1. 

Menurut dia, pakem itulah yang paling ideal untuk bisa mengimbangi agresivitas permainan Myanmar. 

’’Memang ada sedikit negative football di formasi itu. Tetapi, kami tidak ingin mengambil risiko karena Myanmar adalah tim dengan ciri permainan spartan. Para pemainnya selalu bergerak untuk mengejar ke mana pun bola bergulir,’’ ungkap Edu.

Eks penggawa Arseto Solo tersebut juga mewaspadai penyerang Myanmar Aung Kaung Mann. 

Menurut dia, pergerakan penyerang bernomor punggung 17 tersebut adalah ancaman utama barisan belakang timnya. 

Apalagi, kapten sekaligus bek tengah Andy Setyo Nugroho tidak bisa tampil lantaran masih menjalani pemulihan cedera paha. 

’’Absennya Andy memang sangat disayangkan. Tetapi, kami tidak terlalu panik karena kualitas pemain yang ada cukup merata,’’ jelas Edu. 

Di sisi lain, Myanmar tidak akan bertanding dengan kekuatan terbaik. 

Salah seorang penyerang The White Angels –sebutan Myanmar U-19– Zaw Pauk dilaporkan tidak bisa dimainkan. 

Penyerang 17 tahun tersebut menderita cedera engkel kanan. 

Meski begitu, pelatih Myanmar Myo Hlaing Win tidak terlalu ambil  pusing. 

”Kami tetap akan bermain dengan ciri khas selama ini, yakni spirit tinggi dan pantang menyerah,’’ ujarnya

Ucapan Myo tidak berlebihan. Dalam sesi latihan kemarin sore, misalnya, seluruh pemain Myanmar tetap ngeyel dalam berlatih meski hujan turun lumayan deras. 

Ye Yint Aung dkk begitu antusias melakukan pematangan taktik dan sejumlah set piece.

Myo juga menyatakan, kekuatan Indonesia tidak bisa dipandang kecil meski persiapan baru dilakukan akhir Juli lalu. 

Dia menilai Indonesia mampu menjalani uji coba bagus, salah satunya saat mengalahkan Filipina U-19 dengan skor 3-1 (19/8).

’’Kami tidak pernah menganggap remeh lawan. Itulah yang membuat kami selalu bermain ngotot. Termasuk melawan Indonesia besok (hari ini, Red),’’ kata striker Myanmar periode 1989–2004 itu. (*/c10/dns)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Jam 54 Menit! Wawrinka Kalahkan Djokovic di Final US Open


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler