jpnn.com, JAKARTA - Band metal asal Jakarta, Amerta mempersembahkan karya terbaru berjudul 'Bleeker' di penghujung Juli ini.
Lagu itu membawa semangat band beranggotakan Raja Humuntar Panggabean (gitar), Auliya Akbar (drum), Indra Darmawan Purba (synthesizer/vokal latar), dan Anida Sabrina Bajumi (bass/vokal latar), itu untuk mengeksplorasi musik metal agar tidak melulu berkomposisi garang dan tempo cepat.
BACA JUGA: Seringai Jadi Band Metal Pertama di We The Fest 2018
Jauh dari jelimet, Bleeker menyuguhkan sound metal modern yang berisikan sejumlah geraman hingga koor sepanjang 6 menit durasi.
"Selama ini pandangan gue terhadap musik itu konservatif, drum, gitar, vokal, dan bass. Tapi setelah mendengarkan (musik) elektronik, kenal bunyi synthesizer, akhirnya mengubah semuanya, dan itu memberi pengaruh besar kepada Amerta. Misalnya penggunaan modulasi atau delay yang buat gue pribadi ikut memperluas juga skala pembuatan riff," kata gitaris Amerta, Raja Humuntar Panggabean kepada jpnn.com, Jumat (31/7).
BACA JUGA: Ini Band Metal Paling Gahar Versi Grammy Awards 2018
Amerta tidak sendiri mengerjakan produksi Bleeker. Mereka sengaja menggandeng Ricky Siahaan, gitaris Seringai, sebagai produser untuk menyempurnakan kualitas lagu.
"Gue sadar penuh akan potensi dan kemampuan musikal mereka. Sehingga ibarat mobil balap, sebagai produser gue cuma tinggal menyediakan sirkuitnya agar mereka bisa balapan dengan baik," beber Ricky Siahaan.
BACA JUGA: Band Death Metal Menang AMI, Musik Ekstrem Makin Diakui
Perihal lagu Bleeker, Ricky Siahaan menilai Amerta berhasil membuktikan bahwa metal itu tidak hanya soal skill atau akrobat.
Akan tetapi, harus pula menawarkan ‘rasa’ dalam sebuah karya.
"Memproduseri Amerta membuat gue tahu ada hal penting yang akan terjadi untuk kancah musik cadas di Indonesia. Bahwa band ini layak menjadi penanda sebuah era yang baru," imbuh Ricky Siahaan.
"Ini musik istimewa yang patut diperhatikan karena tidak banyak band seperti mereka, terutama yang melakukannya dengan baik dan benar."
Bleeker menjadi single kedua dari Amerta dalam kurun waktu setahun terakhir.
Lagu ini sebenarnya merupakan salah satu dari empat karya awal yang ditulis pada 2017.
Sebelumnya, Amerta juga pernah melepas single Gehenna pada 2019, dan split Aporia bersama Gaung beberapa waktu lalu. (mg3/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra