Diputus Pacar, Mahasiswa Gantung Diri

Rabu, 06 Agustus 2014 – 09:22 WIB

jpnn.com - SURABAYA – Putus hubungan dengan si pacar membuat Geraldo Joshua Parinusa, 20, stres berat. Bahkan, mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra (UK Petra) itu memilih mengakhiri hidupnya.

Geraldo Selasa kemarin pagi (5/8) ditemukan tergantung di jendela kamar tidur. Tubuh korban tergantung kaku di teralis jendela rumahnya dengan menggunakan ikat pinggang milik adiknya. Tubuh Geraldo yang sudah tidak bernyawa tersebut ditemukan Seraten J. E. Parinusa, 48, ibu korban, sekitar pukul 09.00.

BACA JUGA: Jaringan ISIS Dirikan Masjid Dekat Kuburan

Perempuan yang tinggal di Jalan MA I Blok N-1 itu sama sekali tidak mengira bahwa anaknya nekat mengakhiri hidup. Dia masih ingat betul, pada malam sebelum kejadian, anak pertamanya tersebut pulang pada pukul 23.30 sembari marah-marah. Korban menggedor pintu rumah dan dibukakan ibunya. ’’Bete aku…bete aku. Aku dadi kalah-kalahan mbekcewek,’’ kata Seraten menirukan omelan anaknya.

Ibu dua anak itu sempat meredakan emosi anaknya. Dengan lembut, dia menanyakan alasan anaknya marah-marah. Tetapi, pertanyaan tersebut tidak digubris.

BACA JUGA: 650 Hektar Sawah Terancam Kekeringan

Seraten memilih mendiamkan agar anaknya tenang. Dirinya juga menyerahkan handphone miliknya ketika diminta korban. Sebab, di dalamnya, ada foto si pacar yang bernama Jenifer. Handphone itu dibawa masuk ke kamar oleh anaknya yang kemudian mengunci pintu dari dalam. Seraten menduga bahwa anaknya tertidur.

Perasaan berubah menjadi galau saat jarum jam menunjukkan pukul 09.00. Si putra sulung tidak keluar kamar sama sekali. Dari dalam kamar Geraldo, terdengar suara lagu yang terus berulang dengan suara cukup keras. ’’Suaranya keras. Lama-lama saya terganggu,’’ jelasnya.

BACA JUGA: Rano Karno Dinilai Tebar Pesona untuk Pilgub

Seraten pun berteriak meminta volume suara musik dikecilkan. Apalagi suara satu lagu yang diputar berulang tersebut tidak berganti sampai dua jam. Namun, teriakan itu tidak direspons sama sekali. Seraten mengintip ke dalam kamar dengan menaiki kursi di depan pintu kamar.

Perempuan bertubuh tambun tersebut sangat terkejut ketika melihat anaknya terbujur kaku dengan leher tergantung di jeruji jendela. Dia panik bukan main karena tidak tahu harus berbuat apa.

Seraten tidak bisa menghubungi siapa pun untuk meminta tolong. Sebab,handphone-nya berada di dalam kamar korban yang terkunci dari dalam.

Petugas satpam perumahan yang datang setelah dihubungi juga tidak mampu mendobrak pintu. Mereka akhirnya membobol jendela samping dan memutus sabuk yang menjerat leher korban. Nahas, nyawa korban sudah tidak tertolong.

Sebenarnya kaki korban masih menyentuh lantai. Tetapi, korban yang masih semester tiga itu berpose menggantung dengan menekuk kakinya. Karena itu, lehernya terjerat.

Seraten menduga, penyebab tewasnya si anak terkait dengan pacarnya. ’’Padahal, mereka sudah putus awal Mei,’’ ungkapnya.

Rolando Salindeho, teman kuliah korban, menyatakan hal serupa. Menurut dia, hubungan korban dengan pacar bermasalah sejak lama. Upaya korban bunuh diri tersebut bukan kali pertama. Kemarin adalah kali ketiga.

Remaja yang sering menjadi teman curhat korban itu mengungkapkan, sekitar dua minggu lalu, korban juga berusaha bunuh diri. Geraldo menyilet nadi tangan kiri saat sendirian di dalam kamar.

Aksi tersebut sempat diberitahukan kepada Rolando melalui chatting. Dia lantas mendatangi rumah korban dan bertanya kepada sang ibu. ’’Ibunya tidak tahu. Akhirnya saya masuk ke kamarnya,’’ ucapnya.

Di sana Rolando menemukan korban yang tidak sadarkan diri dengan darah mengucur di lantai. Korban langsung dibawa ke rumah sakit dan dapat diselamatkan.

Sebelumnya, aksi serupa dilakukan. Pada aksi pertama itu, korban sampai pucat dan nyaris tidak selamat. Sebab, banyak darah yang keluar. Untungnya, karena cepat dibawa ke rumah sakit, dia masih bisa diselamatkan.

Kapolsek Rungkut AKP Oskar Syamsuddin menegaskan, berdasar penyelidikan sementara, kejadian tersebut murni bunuh diri. Hanya, kesimpulan itu akan dipertajam lagi dengan hasil visum. ’’Nanti tunggu hasilnya seperti apa,’’ tuturnya. (eko/c14/ib)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya Dijatah 30 Formasi, Ogah Adakan Rekrutmen CPNS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler