Dirancang Tangguh Bencana, Jembatan Kretek 2 Diapresiasi Insinyur Lintas Negara

Rabu, 30 November 2022 – 11:26 WIB
Direktur Jenderal Bina Marga, Hedy Rahadian saat memantau lokasi bersama peserta Seminar Internasional Climate Change, Resilience, and Disaster Management For Roads, Selasa (29/11). Foto: dok KemenPUPR

jpnn.com, YOGYAKARTA - Direktur Jenderal Bina Marga, Hedy Rahadian mengatakan Jembatan Kretek 2 di jalur jalan lintas selatan (JJLS), Bantul, DIY dirancang dengan fitur-fitur antigempa.

Sebab, jembatan tersebut memiliki resiko kegempaan cukup tinggi

BACA JUGA: Pemasangan Lift di Jembatan Ampera Akhirnya Dimulai

“Ini adalah kasus yang menarik dan sesuai dengan tema seminar yang bisa kami sampaikan kepada peserta,” kata Hedy saat memantau lokasi bersama peserta Seminar Internasional Climate Change, Resilience, and Disaster Management For Roads, Selasa (29/11).

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jembatan Kretek 2, Julian Situmorang mengatakan fitur mitigasi bencana yang ada pada Jembatan Kretek 2 itu.

BACA JUGA: Istri Oknum ASN KemenPUPR Ini Blak-blakan, Sebut Jaksa RY Pernah Mintai Uang Pelicin

Dia menjelaskan penggunaan lead rubber bearing, penggantian tanah berpotensi likuifaksi serta penggunaan pancang khusus.

Selain itu, fitur tersebut bisa monitoring kesehatan struktur jembatan berupa accelerometer, jointmeter, DAU-test controller, Creepmeter, dan Seismometer.

Sekira 20 delegasi dari Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Australia, Thailand, Inggris, dan Malaysia tampak antusias mendengarkan informasi yang diberikan.

BACA JUGA: Kembali Dipercaya KemenPUPR, PT PP Tandatangani Kontrak Bendungan Way Sekampung Paket 3

Salah satu peserta technical visit asal Jepang, Yukio Adachi mengapresiasi Jembatan Kretek 2 yang adaptif terhadap perubahan iklim dan bencana.

“Saya pikir jembatan ini sudah dibangun dengan sangat baik sesuai dengan kondisi yang ada di area sekitar sini,” sebutnya.

Di lain pihak, peserta dari Australia, Caroline Evans tertarik dengan tipe perkerasan jalan Jembatan Kretek 2.

Dia hendak mengetahui strategi adaptif menghadapi curah hujan Indonesia yang cukup tinggi.

“Saya ingin tahu, apa langkah adaptif untuk perkerasan jalan saat menghadapi hujan lebat dan berkepanjangan,” tanya Caroline.

Selain aspek teknis, jembatan itu dilengkapi dengan edupark yang merangkap sebagai ruang terbuka hijau.

Edupark itu ditanami berbagai jenis semak-semakan, pohon hias, hingga pohon kayu yang memiliki fungsi tambahan.

Fungsi tersebut di antaranya, Asem Jawa mampu menyerap karbon dioksida lebih bagus dan mengurangi polusi suara, Bougenville mampu meingkatkan kualitas udara dan air.

Selesai meninjau kawasan edupark dan bangunan bawah jembatan. Rombongan berpindah ke struktur atas jembatan untuk melihat sisi seni, expansion joint, dan perkerasan ruas jalan jembatan.

Diketahui, beutifikasi Jembatan Kretek 2 bertemakan pertanian dengan filosofi jawa Laku Urip Kang Utama atau Luku.

“Luku ini distilisasi lewat art piece vertikal di atas jembatan,” terang Julian.

Turut hadir dalam technical visit, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah – DIY, Wida Nurfaida.

Dia mengatakan kunjungan ini diharapkan mampu memberi gambaran bagaimana pihaknya merancang dan membangun infrastruktur tangguh bencana sekaligus estetik.

“Masyarakat DIY dan sekitarnya sudah banyak tahu jembatan ini, maka ini baik untuk bertukar informasi ke praktisi teknik sipil dari luar maupun dalam negeri,” tutupnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendes PDTT Gandeng KemenPUPR Bangun Infrastruktur di Bengkulu


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler