JAKARTA -- Partai Demokrat tidak akan lengser dari kekuasaan pada 2014. Partai Demokrat akan kembali menjadi nomor satu pada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2014 nanti, meskipun akhir-akhir ini hasil survei Demokrat terus melorot.
Hal itu ditegaskan Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, kepada wartawan, Minggu (17/6), menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI). "Saya katakan tidak akan. Ini menjadi masukan saja, tidak perlu panik" tegas Ketua Komisi VII DPR itu.
Sutan pun meyakini Demokrat tidak akan merosot bahkan kembali ke partai menengah seperti hasil survei LSI. "Partai Demokrat tidak akan kembali menjadi partai menengah. Saya katakan tidak," tegasnya.
Salah satu pendiri PD itu mengatakan, kalau memang disurvei sekarang sudah pastilah menurun. Sebab, kata dia, PD tersandera oleh kasus Wisma Atlet Palembang dan kini Hambalang. Tapi, kata Sutan, Demokrat percaya jika tahun ini kasus-kasus yang selalu menyeret-nyeret PD itu bisa selesai.
"Kalau ini selesai kita lakukan pembenahan langsung di dalam, maka kita akan langsung merambat naik. Tahun 2013 naik dan tahun 2014 kita on fighting," kata Sutan.
Dia menyatakan, di arus bawah masyarakat masih mendukung penuh kepemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Karena orang itu senang Pak SBY. Senangnya karena Pak SBY itu sopan, santun dan cerdas dan tata krama. Tren kita kalau disurvei turun melulu. Tapi, ketika pileg, pilpres berlipat-lipat naiknya," tambah Sutan lagi.
Sebelumnya diberitakan, PD diambang keterpurukan pada pemilu 2014 mendatang. Kekuasaan yang selama ini digenggam partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono itu terancam lepas. "Di tahun 2014, survei menunjukkan dukungan kepada Partai Demokrat menurun sangat drastis," kata Peneliti Muda Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby, di Jakarta, Minggu (17/6), dalam paparan hasil survei LSI.
Ia menambahkan, lebih parah lagi, tidak ada pula capres dari Partai Demokrat yang masuk ke papan atas. "Jika tidak ditanggulangi cepat, Partai Demokrat bahkan dapat kembali ke khittahnya di tahun 2004, hanya sebagai partai papan tengah tapi minus calon presiden yang kuat," beber Adjie.
Riset ini dilakukan LSI pada 2-11 Juni 2012 dengan metodologi multi stage random sampling dengan memilih responden sebanyak 1200 secara acak mewakili semua provinsi serta margin of error plus minus 2,9 persen.
LSI membeberkan dukungan publik terhadap PD tinggal 11,3 persen. Jauh merosot dibanding survei sebelumnya sejak Januari 2011 yang mencapai 20,5 persen, Juni 2011 15,5 persen, Oktober 2011 16,5 persen serta Januari 2013 13,7 persen. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bermodal Pengeras Suara, PPS Sosialisasikan Pilkada
Redaktur : Tim Redaksi