Direksi Baru Garuda Harus Kurangi Beban Utang

Jumat, 12 Desember 2014 – 13:03 WIB
Direksi Baru Garuda Harus Kurangi Beban Utang. Foto JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Sekertaris Menteri BUMN, Said Didu memberikan catatan tantangan yang akan dihadapi oleh direksi yang baru kepada PT Garuda Indonesia Tbk. Menurutnya, hal yang fokus dilakukan adalah efisiensi dan peningkatan pendapatan perusahaan.

Said mengatakan Garuda sekarang ini membutuhkan orang yang bisa mempuyai karakter bisa mencari terobosan guna peningkatan pendapatan perusahaan.

BACA JUGA: Galeri Indonesia WOW Resmi Diluncurkan

“Tantangan direksi sekarang beda dengan masa Pak Emirsyah Satar. Sekarang yang dibutuhkan Garuda adalah direksi yang mempunyai karakter bisa meningkatkan revenue dan mengurangi beban utang,” kata Said kepada wartawan di Jakarta, Jumat (12/12).

Dikatakan Said, pergantian direksi PT Garuda Indonesia Tbk sangat wajar dan sudah transparan tanpa adanya kepentingan siapapun didalamnya. Termasuk kata dia, Dirut Pertamina yang digelar beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Pipa Gas Arun-Belawan Beroperasi

“Saya melihat pergantian direksi saat ini telah disesuaikan dengan tantangan yang dihadapi oleh masing-masing BUMN kedepan. Sehingga dibutuhkan orang yang tepat untuk menjawab semua tantangan tersebut,” katanya.

Ia lantas mengapresiasi obyektivitas yang ditunjukan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dalam menjaring para calon direksi BUMN. Obyektifitas ini terlihat dengan dilibatkannya pihak independen dalam proses melakukan penilaian direksi yang akan menjabat.

BACA JUGA: Diskon Besar-besaran di Hari Belanja Online Nasional

“Malah saya melihat sangat bagus seleksi Direksi BUMN kemarin seperti penunjukan Pak Dwi sebagai Direktur Utama Pertamina yang baru sama sekali tidak ada intervensi. Pak Dwi memang mempunyai kemampuan untuk mencari sumber dana yang sangat murah guna pengembangan usaha saat menjabat sebagai Dirut PT Semen Indonesia,” tambahnya.

Said Didu menjelaskan ada dua hal yang harus diperhatikan dalam menjaring direksi BUMN yaitu tidak adanya kriminalisasi jabatan dan kepastian karir para direksi tersebut. “Kapastian karir berkaitan dengan obyektifitas penilaian kinerja dan kemampuan menjawab tantangan perusahaan dimasa datang,” jelasnya. (awa/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya Tiga Daerah yang Keuangannya Andalkan PAD


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler