JAKARTA - Mantan Komisaris Independen PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, Prof. Ir. H. Mahmud Hamundu, M.Sc mengingatkan jangan sampai pengangkatan direksi Aneka Tambang (Antam) berasal dari luar pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang akan digelar Selasa, (30/4) di Jakarta.
Bisa dipastikan bahwa orang yang didatangkan dari luar Antam merupakan direksi titipan yang akan membawa misi demi kepentingan kelompok dan dirinya sendiri.
"Yang dapat menjadi direktur utama dan direksi, komisaris utama dan komisaris sedapat mungkin dikurangi intervensi kekuatan politik tertentu," kata Mahmud kepada wartawan saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (27/4).
Hal yang sama juga diungkap Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara. Ia menyarankan agar direksi yang dipilih punya hubungan kuat dengan penguasa. Sebab, tugasnya sebagai direksi akan diabaikan karena akan melayani kemauan penguasa yang mengangkatnya.
"Nanti tugasnya bukan untuk rakyat dan negara, tapi untuk melayani penguasa yang mengangkat dia. Apalagi ini tahun-tahun sibuk menghadapi Pemilu yang butuh dana besar," katanya.
Marwan sendiri menaku tidak punya kepentingan apa-apa dalam pemilihan direksi Antam. Yang penting kata dia, direksi baru harus memihak kepada konstitusi kepentingan negara demi mensejahterakan rakyat.
"Kita sih tidak ada kepentingan untuk mendukung orang per orang. Yang penting bahwa, siapa pun itu harus memihak pada konstitusi dan kepentingan negara dan juga mensejahterakan rakyat," pungkasnya. (awa/jpnn)
Bisa dipastikan bahwa orang yang didatangkan dari luar Antam merupakan direksi titipan yang akan membawa misi demi kepentingan kelompok dan dirinya sendiri.
"Yang dapat menjadi direktur utama dan direksi, komisaris utama dan komisaris sedapat mungkin dikurangi intervensi kekuatan politik tertentu," kata Mahmud kepada wartawan saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (27/4).
Hal yang sama juga diungkap Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara. Ia menyarankan agar direksi yang dipilih punya hubungan kuat dengan penguasa. Sebab, tugasnya sebagai direksi akan diabaikan karena akan melayani kemauan penguasa yang mengangkatnya.
"Nanti tugasnya bukan untuk rakyat dan negara, tapi untuk melayani penguasa yang mengangkat dia. Apalagi ini tahun-tahun sibuk menghadapi Pemilu yang butuh dana besar," katanya.
Marwan sendiri menaku tidak punya kepentingan apa-apa dalam pemilihan direksi Antam. Yang penting kata dia, direksi baru harus memihak kepada konstitusi kepentingan negara demi mensejahterakan rakyat.
"Kita sih tidak ada kepentingan untuk mendukung orang per orang. Yang penting bahwa, siapa pun itu harus memihak pada konstitusi dan kepentingan negara dan juga mensejahterakan rakyat," pungkasnya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dominasi Tambang Malaysia, Petronas Diminta jadi Contoh
Redaktur : Tim Redaksi