Direktur ASI: Isu Menteri Milenial Perlu Masuk Debat Pilpres 2019

Minggu, 17 Maret 2019 – 20:28 WIB
Kiai Ma'ruf Amin (paling kiri) saat Debat Capres - Cawapres, Kamis (17/1) malam. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rif'an menilai isu tentang menteri dari generasi milenial perlu masuk dalam pembahasan debat capres atau cawapres Pilpres 2019.

Ali merujuk hasil riset yang dilakukan pihaknya terhadap mayoritas pakar/public opinion makers (POM).

BACA JUGA: Maruf Amin: Sandiaga Uno Bukan Orang Sembarangan

"Mayoritas pakar menginkan generasi milenial masuk kabinet. Persentasenya 30 persen," kata Ali, Minggu (17/3).

Ali juga mengungkapkan bahwa mayoritas pakar/public opinion makers menginginkan menteri milenial tersebut dari kalangan profesional.

BACA JUGA: Anak Maruf Amin Optimistis Ayahnya Lebih Baik dari Sandi di Debat Cawapres

"Sebanyak 66 persen para pakar ingin menteri milenial dari kalangan profesional, sedangkan 28 persdn menginginkan dari partai," tambah Ali.

Sebelumnya, ASI merilis hasil survei pakar/public opinion makers dengan tajuk Mencari Figur Milenial Potensial Jadi Menteri di Hotel Sofyan Jakarta, Kamis (14/3).

BACA JUGA: Dapat Tambahan Dukungan Ulama, Maruf Amin Makin Siap Menjaga NKRI

Survei tersebut digelar pada 26 Februari-12 Maret 2019 dengan melibatkan 110 pakar/public opinion makers sebagai juri penilai.

Metode penarikan sampel pakar menggunakan metode purposive sampling. Sementara itu, metode uji kelayakan figur melalui tiga tingkatan.

Ada 32 figur milenial yang dinilai. Perinciannya 16 figur milenial profesional dan 16 figur milenial partai. Dari 32 figur kaum milenial, muncul 12 besar nama.

Yakni, enam nama dari kalangan politikus dan enam nama dari profesional sebagai figur paling pantas jadi menteri.

Mereka yang dari profesional ialah Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak dengan total nilai 79,66, Nadiem Makarim (CEO Go-Jek, 78,88), Ahmad Zaky (CEO Bukalapak, 73,76), Merry Riana (73.02), Witjaksono (pendiri PT.DPUM Tbk dan PT.DAJK Tbk, 71,78), dan Inayah Wahid (70,58).

Sementara itu, dari milenial partai muncul nama Agus Harimurti Yudhoyono dengan nilai 70,06.

Figur lainnya ialah Ketum PSI Grace Natalie yang mendapat nilai 68,62, Wagub Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (68,51), Ketum PKPI Diaz Hendropriyono (64,36), Wasekjen PKB Lukmanul Hakim (61,11), dan politikus NasDem Prananda Paloh (60,91).

Menurut, isu menteri milenial penting karena gelombang kepemimpinan milenial kini sedang terjadi di berbagai negara.

Di sisi lain, Indonesia merupakan negara dengan jumlah generasi milenial berlimpah dan pada 2030 akan menghadapi bonus demografi.

"Selain di berbagai negara sedang terjadi gelombang kepemimpinan milenial, isu menteri milenial juga pernah disampaikan oleh dua pasangan calon. Inilah relevasi riset kami," jelas Ali. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan dan Nasihat Bu Mien Uno untuk Sandiaga Jelang Debat Cawapres


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler