Direktur Erapol Ingatkan Kampanye Hitam seperti di Jateng Berpotensi Memecah Belah

Senin, 02 September 2024 – 10:07 WIB
Ilustrasi Pilkada. Grafis: Sultan Amanda Syahidatullah

jpnn.com - Direktur Eksekutif Era Politik (Erapol) Indonesia Khafidlul Ulum menyebut kampanye negatif atau hitam tak boleh dipakai peserta kontestasi politik karena berpotensi memunculkan perpecahan di masyarakat.

"Kampanye hitam, ya, memang tidak diperbolehkan. Apakah itu soal membuat berita bohong atau membuat berita kebencian antarmasyarakat," kata Ulum kepada awak media dikutip Senin (2/9).

BACA JUGA: Masinton Sentil KPK soal Blok Medan & Skandal Jet Pribadi yang Dinaiki Kaesang

Satu di antara kampanye hitam yang muncul ialah upaya membenturkan polisi dan santri menyambut Pilkada Jawa Tengah (Jateng).

"Misalnya, tadi ada kasus membenturkan kaum santri dengan polisi, seolah-olah polisi tidak cinta dengan santri,” ungkap Ulum.

BACA JUGA: Polda Jateng Usut Dugaan Perundungan Dokter PPDS Anestesi Undip

Menurutnya, energi para peserta kontestasi politik sebaiknya dipakai untuk mengenalkan gagasan dan solusi bagi masyarakat, sehingga rakyat bisa menetapkan pilihan dengan pertimbangan pas. 

”Kampanye hitam itu, kan, akan memecah belah dan itu nanti tidak hanya dampaknya sekarang, agak lama. Kalau itu nanti digoreng terus, kan, nanti akan menggumpal begitu, kan, sehingga itu menjadi bibit pertengkaran, adu domba," ucap Ulum. 

BACA JUGA: Ridwan Kamil Bakal Melanjutkan Program Positif Era Anies Hingga Ahok di Jakarta

Dalam pilkada di Jawa Tengah, belakangan muncul kampanye negatif yang tampak berusaha membenturkan polri dengan santri. 

Sejumlah tagar dimunculkan oleh salah satu pihak yang berlaga dengan menyangkutpautkan perkara lama yang tidak berkaitan dengan pilkada seperti kasus penganiayaan di Pekalongan pada September 2023 lalu. 

Selain itu, belakangan muncul kampanye yang mengambil perspektif seolah-olah polisi sengaja menyasar santri dengan menembakkan gas air mata dalam demo menolak revisi UU Pilkada di Semarang.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan kepolisian tidak pernah sengaja menembakkan gas air mata ke pihak tertentu.

’’Menembak gas air mata ada SOP yang ketat, dan dari hasil penyelidikan internal, semuanya sudah SOP,’’ katanya kepada awak media. (ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler