Diresmikan Jokowi, Tol Jombang-Mojokerto Siap Beroperasi

Senin, 11 September 2017 – 04:34 WIB
Pembangunan jalan tol. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JOMBANG - Presiden Jokowi meresmikan jalan tol Jombang - Mojokerto seksi 2 dan 3, kemarin (10/9).

Ruas jalan sepanjang 40,5 km ini dapat beroperasi penuh setelah seksi 4 terhubung dengan ruas Ngawi-Kertosono.

BACA JUGA: Tol Jombang-Mojokerto Mangkrak Sejak Orba, Kini Tuntas Juga

Proyek yang dikelola oleh PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) ini bakal menghubungkan bagian barat kabupaten Jombang di Desa Bandarkedungmulyo dengan bagian utara Kabupaten Mojokerto di Desa Penopo.

Presiden Direktur MHI Wiwiek D Santoso mengungkapkan, jalan tol ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa.

Peresmian ruas jalan tol ini terbilang cukup mendadak, sebab Jokowi menginginkan percepatan agar bisa segera digunakan oleh masyarakat.

“Untuk infrastruktur, kalau sudah selesai ya harus segera diresmikan, tidak perlu diundur-undur agar masyarakat bisa segera menggunakan,” tegas Jokowi dalam pidatonya saat peresmian Tol Jombang-Mojokerto.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur harus segera diselesaikan karena merupakan masalah fundamental yang mempengaruhi percepatan ekonomi.

Sebab, jalan tol akan mempermudah dan mempercepat arus logistik baik di dalam negeri maupun luar negeri.

“Tahun ini kita bisa ekspor hasil hortikultura ke luar negeri. Salah satu pendorongnya adalah kemudahan infrastruktur,” jelasnya.

Proyek tol Jombang – Mojokerto sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 1996. Namun karena adanya krisis, proyek pun terhenti secara total.

Pada Agustus 2011, proyek tersebut diakuisisi oleh PT Astratel Nusantara dan berubah nama menjadi MHI atau Astra Infra Toll Road Jombang – Mojokerto.

proyek yang semapt mandek tersebut, Jokowi menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur tidak boleh lagi ada yang macet.

Sebab, jika pembangunan infrastruktur tidak dipercepat, maka biaya yang dikeluarkan akan semakin mahal.

“Tidak semua pembangunan harus dikerjakan BUMN. Terbukti proyek ini berhasil dikerjakan perusahaan swasta. Semuanya harus saling membantu,” ujarnya.

Ruas jalan tol Jombang-Mojokerto bakal dijadikan jalur alternatif untuk mengurai kepadatan lalu lintas di beberapa titik.

Misalnya di by pass Mojokerto serta pertigaan Mengkreng yang merupakan tempat pertemuan pertemuan jalur dari tiga wilayah yaitu Nganjuk, Kediri, dan Jombang.

"Kami berharap ruas jalan tol Jombang - Mojokerto bisa memacu pertumbuhan perekonomian wilayah sekitar karena melewati 35 desa," ujar Wiwiek.

Konstruksi jembatan utama Sungai Brantas di jalan tol ini menggunakan metode Balanced Cantilever sehingga pilar jembatan di tengah sungai dapat dihilangkan. Selain itu, tol ini dilengkapi dengan pemasangan wire rope di median untuk keselamatan pengguna kendaraan.

Berbeda dengan guardrail atau concrete barrier yang lebih berfungsi sebagai penahan benturan, wire rope tidak hanya menahan, tapi juga mengurangi dampak benturan.

Pengoperasian ruas jalan tol Jombang – Mojokerto dilakukan secara bertahap. Seksi 1 sepanjang 14,7 km beroperasi pada Oktober 2014, lalu menyusul seksi 3 sepanjang 5 km yang beroperasi pada November 2016. Seksi 2 sepanjang 19,9 km akan beroperasi pada bulan ini.

Sedangkan seksi 4 vsepanjang 0,9 km akan beroperasi bersamaan dengan beroperasinya ruas Ngawi-Kertosono.

“Yang kami resmikan hari ini adalah seksi 2 dan 3. Seksi 3 sudah beroperasi tapi peresmiannya sengaja dibarengkan dengan seksi 2,” jelas Wiwiek.

Ia mengaku sempat kewalahan ketika mendapat instruksi dari Jokowi untuk segera melakukan peremian jalan tol.

“Tanggalnya tiba-tiba dimajukan dan saya baru dikabari semalam sebelum peresmian. Karyawan seluruh divisi akhirnya harus dikerahkan secara maksimal.

Meskipun peresmian tol terbilang sederhana karena mendadak, Wiwiek mengaku puas karena proyek ini bisa cepat selesai.

“Saat ini kami sedang menunggu surat keputusan Menteri Pekerjaan Umum untuk menentukan tanggal beroperasinya jalan tol. Biasanya seminggu setelah peresmian,” ujarnya.

Astra Infra Toll Road Jombang – Mojokerto merupakan pemegang konsesi ruas tol yang sepenuhnya dimiliki oleh PT Astratel Nusantara (Astra Infra).

Astra Infra adalah perusahaan infrastruktur milik PT Astra International Tbk. Perusahaan tersebut menarget kepemilikan tol sepanjang 500 km pada 2020.

Hingga September 2017, Astra telah memiliki jalan tol sepanjang 353 km yang terdiri dari tol Tangerang – Merak, Kunciran – Serpong, Jombang – Mojokerto, Semarang – Solo, Serpong – Balajara, dan Cikopo – Palimanan.

Sementara itu, Jokowi telah mencanangkan proyek Tol Trans Jawa bisa rampung pada 2018.

"Saya menargetkan pembangunan jalan tol di Indonesia bisa mencapai 1.800 km pada akhir 2019. Proyek sepanjang lebih dari 870 km tersebut bakal menyambungkan Banten hingga Banyuwangi," ujarnya. (pus)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler