jpnn.com, JOMBANG - Presiden Joko Widodo kembali meresmikan proyek infrastruktur, Minggu (10/9). Kali ini, proyek yang diresmikan presiden yang beken dengan panggilan Jokowi itu adalah Tol Seksi II Jombang-Mojokerto Barat di Jawa Timur yang pembangunannya telah dicanangkan sejak Orde Baru (Orba).
Jokowi di sela-sela peresmian tol tersebut di Jombang menyatakan, penundaan pembangunan infrastruktur justru akan mengakibatkan pembengkakan anggaran. Sebab, penundaan waktu pembangunan akan dibarengi makin meningkatnya harga lahan.
BACA JUGA: Terungkap, Ini Sebab Golkar Tak Usung Jokowi di Pilpres 2014
Sebagai contoh adalah proyek mass rapid transit (MRT) di Jakarta. Seandainya pembangunan MRT dimulai 26 tahun yang lalu, harga tanah masih berada di kisaran Rp 2 juta - Rp 5 juta per meternya.
Tapi kini, harganya sudah Rp 80 juta - Rp 200 juta per meter. "Coba dibayangkan, itu biaya per meter, betapa mahalnya jika ditunda-tunda terus yang namanya pembangunan infrastruktur," kata Jokowi dalam sambutannya.
BACA JUGA: Jokowi Minta BPN Cekatan soal Sertifikasi Tanah
Menurut Jokowi, infrastruktur menjadi salah satu kunci sebuah negara untuk memenangi persaingan. Sebab, ketersediaan akses jalan akan menurunkan biaya logistik suatu negara dan memudahkan persaingan dengan negara lain.
Sebagai gambaran, biaya mengangkut barang dari satu tempat ke tempat lain atau dari satu provinsi ke peovinsi lain di Indonesia 2,5 kali lebih mahal dibanding Singapura dan Malaysia. Akibatnya, produk yang dihasilkan menjadi kurang kompetitif.
BACA JUGA: Anggap Jokowi Omong Doang, Mbak Suciwati Pengin Golput Saja
"Jika biaya itu mahal, artinya yang menjadi beban masyarakat itu mahal, larinya ke sana. Oleh sebab itu, konektivitas seperti ini sangat diperlukan sekali," ucap mantan gubernur DKI Jakarta ini.
Karena itu ketika Jokowi diberitahu oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono bahwa ruas tol Kertosono-Mojokerto seksi II-seksi III telah siap diresmikan, mantan gubernur DKI itu langsung bersemangat untuk meresmikannya. Dengan demikian proyek tol yang sudah lama dinanti itu segera bisa dipakai.
“Setelah ini akan ada tiga lagi. Mungkin sebulan, dua bulan ini, buka jadi, buka jadi, jangan diundur-undur" tegasnya.
Sebelumnya, Jokowi mendengar cerita dari Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa tentang proyek tol yang baru tuntas itu. Menurut Mustofa, jalan tol ruas Mojokerto-Kertosono seharusnya sudah selesai sejak tahun 1996. Namun, realisasi proyek itu terus mundur hingga berganti-ganti pemerintahan. "Pak, ini dari 1996 mundar-mundur, mundar-mundur tidak rampung-rampung,” ujar Jokowi.
Untuk diketahui, panjang ruas tol Jombang-Mojokerto mencapai 24,9 kilometer. Jalan tol itu meliputi ruas Jombang-Mojokerto Barat Seksi 2 sepanjang 19,9 km dan Mojokerto Barat-Mojokerto Seksi 3 sepanjang 5,0 km.
Sedangkan total ruas tol Kertosono-Mojokerto adalah 40,5 km. Seksi 1 antara Bandar-Jombang telah diresmikan pada 2014 lalu dan Seksi 4 diharapkan selesai pada Oktober 2017.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teten: Pak Jokowi Enggak Urusi Politik Pilpres 2019
Redaktur : Tim Redaksi