Dirjen Bina Pemdes Kemendagri: Desa Bukan Kasta Terendah dalam Pemerintah!

Kamis, 10 Oktober 2024 – 19:37 WIB
Temu Karya Nasional dan Penganugerahan Desa dan Kelurahan Berprestasi Tahun 2024 di Desa Adat Penglipuran, Desa Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Foto: dok Kemendagri

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) La Ode Ahmad P. Bolombo menegaskan pentingnya desa sebagai garda terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat.

La Ode menepis anggapan bahwa desa merupakan kasta pemerintahan yang lebih rendah.

BACA JUGA: Dirjen Bina Pemdes Ajak Aparatur Desa jadi Lilin yang Menerangi Indonesia

Hal itu disampaikan menutup Temu Karya Nasional dan Penganugerahan Desa dan Kelurahan Berprestasi Tahun 2024 di Desa Adat Penglipuran, Desa Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali pada Rabu (9/10). 

"Desa bukan kasta pemerintahan yang lebih rendah. Desa justru merupakan garda terdepan dalam melayani masyarakat. Seperti yang disampaikan Pak Menteri Dalam Negeri, desa adalah garis terdepan berhadapan dan melayani masyarakat. Oleh karena itu, peran kepala desa sangat penting," ungkap La Ode.

BACA JUGA: Bagian P3PD, Ditjen Bina Pemdes Kemendagri Melatih 172.488 Aparatur Desa

Dia menerangkan sebagai pengampu desa harus bersyukur atas tanggung jawab besar ini.

Kebahagiaan dan kesejahteraan warga desa ada di tangan para kepala desa.

BACA JUGA: Ditjen Bina Pemdes Mengoptimalkan Kerja Sama Desa untuk Kurangi Kesenjangan

Namun, dia mengingatkan agar para kepala desa tidak bekerja sendiri ajak BPD dan LKD untuk berkolaborasi, karena membangun desa adalah tugas bersama.

"Kemajuan desa seperti yang kita lihat di Desa Penglipuran, Bangli, harus menjadi contoh dan bisa direplikasi di tempat lain. Namun, potensi alami desa, seperti alam dan budaya, tidak bisa diciptakan, melainkan harus dijaga dan dimanfaatkan dengan bijak," ujar La Ode.

La Ode juga menyampaikan apresiasinya kepada desa dan kelurahan yang berhasil meraih penghargaan dalam Temu Karya Nasional 2024.

Penghargaan Upakarya Wanua Nugraha diberikan kepada kepala daerah yang berhasil membina desanya menjadi simbol pengakuan terhadap desa dan kelurahan berprestasi.

"Jangan hanya bangga pemdesnya dengan piala, tetapi juga ajak masyarakat untuk ikut merayakan dan berpartisipasi atas prestasi ini. Desa yang juara adalah desa yang masyarakatnya maju, sejahtera, dan bahagia,” katanya.

La Ode menerangkan melalui ajang TKN ini juga menjadi tempat studi tukar ilmu dan praktik terbaik dari desa dan kelurahan seluruh Indonesia.

Pada kepala desa dan lurah saling belajar atas prestasi yang telah sukses dengan harapan dapat diadopsi dan mengembangkan inovasi yang mereka pelajari di wilayahnya masing-masing.

“Kami berharap desa-desa yang berpartisipasi dalam kegiatan ini bisa terus belajar, berinovasi, dan maju. Jangan sampai desa yang pernah menjadi juara hanya menjadi kenangan. Desa harus dipantau dan dibina agar prestasi mereka terus dipertahankan,” tutup La Ode.

Dalam kesempatan ini Dirjen Bina Pemdes juga menyampaikan akan mengundang kepada para juara lomba desa dan kelurahan pada perayaan Hari Desa 15 Januari mendatang.

Pada perayaan hari desa ini akan diadakan Desa Expo dan Festival yang juga turut diikuti oleh juara desa-desa tematik lainnya seperti desa wisata, desa antikorupsi, desa konstitusi dan lainnya.

Ini akan menjadi momen penting untuk menyoroti prestasi dan inovasi desa-desa untuk berbagi pengalaman dan belajar dari praktik terbaik yang telah berhasil diterapkan. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler