jpnn.com, JAKARTA - Cirebon - Direktur Buah dan Florikultura (Buflo) Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Liferdi Lukman mengatakan mangga salah sayu buah-buahan Indonesia yang memiliki potensi untuk dipasarkan ke mancanegara.
Dia menuturkan permintaan yang tinggi datang dari negara-negara tujuan, seperti Jepang, Korea Selatan, Rusia, Armenia, dan Taiwan.
BACA JUGA: Bangun Kampung Hortikultura Bawang Merah, Kementan: Jadi Salah Satu Terobosan
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor mangga pada 2022 mencapai 312 ton, dengan tujuan utama ke Singapura, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Qatar.
Dia mengatakan menekankan potensi luar biasa dalam ekspor mangga Indonesia.
BACA JUGA: Dirjen Hortikultura Sebut Ratusan RIPH Sesuai Permentan 239/2019 Telah Diterbitkan
"Indonesia memiliki sumber daya genetik mangga yang sangat beragam dan memiliki keunggulan dalam rasa, warna daging buah, dan aroma yang sangat disukai pasar luar negeri, seperti Mangga Gedong Gincu, Gadung 21, Mangga Garifita, dan Arum Merah," ujar Liferdi, saat membuka rapat pada Kamis (2/11).
Dia menjelaskan bahwa produksi mangga di Indonesia selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 26 persen.
BACA JUGA: Ternyata Ini Tujuan Ditjen Hortikultura Siapkan Program Lebih Efektif
Keberhasilan ini adalah hasil dari upaya Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi mangga melalui berbagai strategi, seperti pengembangan kampung mangga, pengembangan agroindustri mangga skala besar, dan proyek luar negeri HDDAP (Horticulture Development in Dryland Area Project) untuk pengembangan hortikultura di lahan kering.
Namun, masih ada hambatan yang perlu diatasi, terutama dalam akses pasar Jepang.
"Upaya pemerintah untuk bisa menembus akses pasar Jepang telah dilakukan sejak belasan tahun yang lalu. Namun, sampai saat ini masih belum berhasil. Momok utama dalam permasalahan ini adalah karena lalat buah," ungkapnya.
Direktorat Perlindungan Hortikultura tengah fokus pada program pengendalian hama lalat buah melalui kegiatan AWM (Area Wide Management) di sentra utama mangga Gedong Gincu.
Dalam kerja sama dengan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hortikultura, terus diupayakan pemenuhan syarat ekspor mangga.
Dalam rapat koordinasi ini, telah disepakati langkah-langkah yang akan diambil oleh masing-masing pemangku kepentingan untuk memenuhi persyaratan yang diperlukan oleh Pemerintah Jepang.
Diperlukan kerja sama yang intensif untuk mewujudkan impian mangga Indonesia tembus ke pasar Jepang.
"Koordinasi yang intensif akan menjadi kunci kesuksesan kita dalam meraih pasar Jepang," tutup Liferdi sekaligus menutup acara rakor.
Indonesia semakin mendekati peluang besar untuk mengembangkan pasar ekspor mangga, mengurangi ketergantungan pada impor, dan memperkuat produksi kentang industri lokal. Keberhasilan ini akan membawa manfaat yang luar biasa bagi petani dan perekonomian Indonesia. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertanian Kian Menguntungkan, Petani Milenial Bidik Komoditas Hortikultura
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian