Dirjen Hubla Lakukan Uji Petik di Pelabuhan Kumai

Senin, 08 Oktober 2018 – 04:38 WIB
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melakukan uji petik kelaiklautan kapal penumpang tradisional dan penanaman pohon mangrove di sepanjang pesisir pantai Kubu, Kumai, Kalteng, Minggu (7/10). Foto dok humas

jpnn.com, KALIMANTAN TENGAH - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melakukan uji petik kelaiklautan kapal penumpang tradisional dan penanaman pohon mangrove di sepanjang pesisir pantai Kubu, Kumai, Kalteng, Minggu (7/10).

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kumai, Capt. Wahyu Prihanto menjelaskan, uji petik dilakukan terhadap dua kapal tradisional yang digunakan untuk mengangkut penumpang dan wisatawan ke Tanjung Puting, yaitu kapal KM. Kalimantan Explorer dan kapal KM Sekonyer yang bersandar di Pelabuhan Kumai.

BACA JUGA: Kemenhub Kaji Helikopter Terbang Malam Hari

"Ada sekitar 500 kapal penumpang kapal tradisional di wilayah Kumai ini, dan ini secara acak dilakukan uji petik kelaiklautan kapal terhadap kapal KM. Kalimantan Explorer dan kapal KM Sekonyer," ujar Capt. Wahyu.

Capt. Wahyu menambahkan, uji petik dilakukan oleh Marine Inspector (MI) Kantor Pusat Ditjen Hubla dalam hal ini Direktorat Perkapalan dan Kepelautan serta MI dari KSOP Kumai.

BACA JUGA: Nasib LRT Jakarta Kian Tak Jelas, Ini Penyebabnya

"Hal ini sebagai bentuk keseriusan Ditjen Perhubungan Laut dalam mewujudkan keselamatan pelayaran dan juga menjadi bagian dari Kampanye Keselamatan Pelayaran," tutur Capt. Wahyu.

Sementara itu, Kepala Seksi Keselamatan Kapal Penumpang dan Kapal Penangkap ikan, Capt. Ari Wibowo yang bertindak sebagai MI dan memimpin uji petik kedua kapal tersebut menyampaikan bahwa temuan di KM Kalimantan Explorer adalah belum memiliki alat komunikasi radio sebagai salah satu syarat keselamatan pelayaran.

BACA JUGA: Tol Laut Bakal Didigitalisasi

"Terhadap KM Kalimantan Explorer ini kami rekomendasikan agar kapal tersebut melengkapi dengan alat komunikasi radio sebelum berlayar. Hal-hal lainnya sudah memenuhi standar keselamatan pelayaran," kata Capt. Ari.

Sedangkan hasil uji petik terhadap KM Sekonyer tidak ada temuan. Semunya telah memenuhi aspek keselamatan.

"Hanya ada temuan minor yaitu life jacket tidak ada nama kapal. Tapi temuan itu tidak terlalu memengaruhi keselamatan pelayaran, sehingga kapal dapat tetap berlayar," ujar Capt. Ari.

Selain melakukan uji petik kelaiklautan kapal penumpang tradisional, Ditjen Perhubungan Laut juga menyelenggarakan aksi penanaman pohon mangrove di pesisir pantai Kubu sebagai rangkaian Keselamatan Pelayaran tahun 2018.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembangunan Transportasi di Daerah 3T jadi Prioritas


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler