Dirjen IKP: Mahasiswa Jadi Mata & Telinga di Pemilihan Serentak 2020

Senin, 30 November 2020 – 07:38 WIB
Jaga suaramu di Pemilihan Serentak Pilkada 2020. Foto Ilustrasi: Kominfo

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memandang posisi mahasiswa memiliki peran penting dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Serentak 2020.

Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kemenkominfo Prof Dr Widodo Muktiyo, sebagai agen perubahan, mahasiswa memiliki peran vital dalam kehidupan bernegara.

BACA JUGA: KPU Apresiasi Peran KIM, Corong Informasi di Pemilihan Serentak 2020

"Dalam agenda politik akbar seperti Pemilihan Serentak 2020. Mahasiswa mempunyai peranan penting untuk mengajak masyarakat melek politik untuk menyukseskan gelaran pemilihan," ungkapnya.

Menurut Prof Widodo, mahasiswa memiliki kontribusi penting karena dalam era virtual mereka memiliki aksesibilitas lebih baik dan kepekaan terhadap teknologi digital.

BACA JUGA: Permintaan Brigjen TNI Farid Makruf soal Mujahidin Indonesia Timur, Pakai Kata Tolong

“Mahasiswa menjadi mata dan telinga kita dalam Pemilihan Serentak. Mahasiswa dan media kampus berperan sebagai motor dan referensi bagi masyarakat agar tidak salah dan tersesat dalam mendapatkan serta mengonsumsi informasi guna mendukung kesuksesan pesta demokrasi Pemilihan 2020,” tutur dirjen IKP.

Terlebih, Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember mendatang sangat istimewa, karena berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Terima Laporan dari Bogor, Letjen Doni Beri Peringatan & Ancaman untuk Habib Rizieq

"Dalam berbagai kegiatan harus mengedepankan protokol kesehatan termasuk cara berkampanye juga mengeliminir semaksimal mungkin terjadi kerumunan. Ini yang saya kira menjadi penting sehingga  sejauh mana adik-adik mahasiswa bisa memainkan kiprahnya," tuturnya.

Dirjen Widodo mengharapkan mahasiswa dapat gigih untuk menjauhkan diri dari money politics. "Termasuk tidak terjebak pada apa yang disebut dengan black campaign atau kampanye negatif agar kita menyehatkan dunia digital kita," tegasnya.

Jaga Proses Pemilihan

Data dari KPU tahun 2019 mencatat, sebesar 40 persen pemilih didominasi oleh generasi Y dan Z dengan rentang usia 17 – 39 tahun. Hal itu menjadikan posisi generasi muda dalam panggung demokrasi menjadi sangat penting karena mereka adalah agen perubahan.

Peran mahasiswa menjadi agen perubahan, penggerak perubahan yang memunculkan ide-ide cemerlang, menjaga nilai seperti kejujuran, gotong royong sekaligus sebagai penerus bangsa dan sumber kekuatan moral serta pengontrol sosial melalui kritik, saran dan solusi kebijakan.

Rektor Unimma Suliswiyadi menyatakan peran mahasiswa untuk pemilihan tahun 2020 meliputi menjaga prosesnya berjalan secara demokratis, adil, transparan, dan kredibel.

"Mahasiswa juga berperan menyampaikan informasi pemberitaan yang benar dan jujur. Tidak berpihak pada salah satu Paslon atau menjaga netralitas dan independensi," ungkapnya.

Sebagai generasi milenial yang dianggap melek teknologi, Rektor Suliswiyadi mengharapkan mahasiswa mampu berperan aktif  pada Pemilihan Serentak di masa pandemi kali ini.

Menurutnya, mahasiswa tidak boleh alergi dengan aktivitas politik, termasuk berpartisipasi dalam Pilkada 2020. Sebagai insan kritis mahasiswa harus aktif melakukan kontrol dan pengawasan terhadap setiap proses politik yang berlangsung.

“Mahasiswa tidak boleh masa bodoh atau apriori dalam kegiatan demokrasi seperti pemilihan. Mahasiswa memiliki peran yang sangat strategis, dapat mengedukasi masyarakat tentang pelaksanaan pemilihan berdasarkan standar protokol kesehatan melalui kegiatan kreatif di media sosial,” kata Suliswiyadi.

Ketua KPU Kota Magelang Basmar Perianto Amron mengatakan ada beberapa hal dalam tahapan Pemilihan Serentak 2020 yang membutuhkan bantuan masyarakat dan mahasiswa.

“Terutama untuk menyampaikan informasi secara utuh. Sebagai pemilih pemula atau mahasiswa ini bisa membantu memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa pemilihan ini memang harus dilakukan untuk pembaruan ataupun perbaikan ke depan secara legal,” paparnya.

Basmar Perianto mengharapkan bisa bekerja sama dengan mahasiswa sebagai pemilih pemula.

"Tentunya secara cermat mengenal visi misi dan program serta riwayat hidup dari calon dan partai yang mengusung," ujar Basmar.

Akademisi Universitas Negeri Yogyakarta Nasrullah menambahkan bahwa mahasiswa harus bisa menjadi contoh, mengedukasi bagaimana bersosial media yang baik.

Mahasiswa sebagai generasi muda yang cerdas diharapkan ikut aktif dalam membangun demokrasi yang bersih, jujur, dan bermartabat di Indonesia,” pungkasnya.(*/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler