jpnn.com, JAKARTA - Belum reda dampak kerusuhan disertai pembakaran di Rumah Tahanan (Rutan) Siak, Riau pekan lalu, peristiwa yang sama kembali terjadi Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Langkat pada Kamis (16/5).
Kerusuhan itu berawal aksi pembakaran dan mengakibat 500 napi kabur. Kini kondisi itu diklaim sudah kondusif oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS).
BACA JUGA: Lapas Terbakar Lagi, Ini Respons Kepala BNN
"Warga binaan yang sempat berada di luar lapas, saat ini telah kembali ke kamar hunian masing-masing,” ungkap Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami dalam keterangan yang diterima JPNN.com.
BACA JUGA : Rusuh di Lapas Narkotika Langkat, Ratusan Narapidana Melarikan Diri
BACA JUGA: Lapas Narkotika Langkat sudah Kondusif, Napi Ajukan 20 Tuntutan, Termasuk Penghapusan Pungli
Utami telah telah melakukan komunikasi melalui video call dengan warga binaan Lapas Langkat yang antusias bergantian meneriakkan aspirasinya.
“Kalian tenang, saya akan datang ke sana besok. Saya akan mendengarkan keluhan kalian. Saya minta kalian tenang, tertib dan kembali ke blok masing-masing, ” kata Utami kepada warga binaan yang riuh rendah berteriak melalui ponselnya.
BACA JUGA: Arman Depari Dinilai Pantas Duduki Dirjen PAS
BACA JUGA : Pengakuan Seorang Napi Terkait Kerusuhan di Lapas Narkotika Langkat
Melalui arahan jajaran Kanwil Sumatera Utara yaitu oleh Kepala Divisi Administrasi, Kepala Divisi Imigrasi, TNI, kepolisian dan petugas PAS, warga binaan secara sukarela tertib kembali ke kamar masing-masing.
“Jumlah warga binaan yang telah kembali ke kamar hunian akan dipastikan setelah dilakukaan penghitungan secara cermat. Besok saya dan jajaran akan melakukan dialog secara langsung dengan warga binaan Lapas Langkat, menampung aspirasi mereka," kata dia.
Menurut laporan Ditjen PAS, peristiwa dipicu awalnya oleh penemuan sabu-sabu oleh petugas Lapas Langkat yang langsung berkoordinasi dengan Polres Langkat.
Hal inilah yang diduga memprovokasi sejumlah narapidana melakukan perlawanan yang berujung pada pemberontakan hingga menjebol pintu Lapas Langkat.
Ditambah lagi jumlah petugas yang sangat tidak seimbang dengan jumlah hunian. Rusuh mulai terjadi saat polisi sedang melakukan pemeriksaan terhadap narapidana yang terlibat peredaran narkoba.
“Penyebab pasti dari kejadian ini masih dalam penyelidikan dan pendalaman, sedangkan jumlah pasti warga binaan masih kami inventarisasi. Adanya napi yang melarikan diri juga sudah kami koordinasikan dengan TNI juga kepolisian untuk dilakukan pengejaran, selain dilakukan oleh jajaran petugas pemasyarakatan wilayah Sumatera Utara,” pungkas Utami. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Sampai Kemenkumham Dicap Melanggar HAM
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga